News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kongres Luar Biasa PSSI

Ini Dua Agenda Penting yang Sudah Dibahas di KLB PSSI

Penulis: Glery Lazuardi
Editor: Widiyabuana Slay
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketua PSSI Djohar Arifin (empat kiri) bersama Komite Eksekutif, pemegang hak suara, dan undangan mengikuti pembukaan Kongres Luar Biasa PSSI, di Hotel Borobudur, Jakarta, Minggu (17/3/2013). Agenda KLB PSSI kali ini yaitu penyatuan liga, revisi statuta, pengembalian keanggotaan empat Exco, dan penyelenggaraan kongres dengan voter peserta KLB Solo. TRIBUNNNEWS/DANY PERMANA

Laporan Wartawan Tribun Jakarta, Glery Lazuardi

TRIBUNNEWS.COM - Kongres Luar Biasa (KLB) Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) sudah membahas dua agenda. Dua agenda tersebut yaitu, unifikasi liga dan revisi statuta.

Pada agenda unifikasi liga, CEO Liga Prima Indonesia Sportindo (LPIS), Widjajanto selaku pengelola kompetisi IPL dan CEO PT Liga Indonesia, Joko Driyono selaku pengelola kompetisi ISL  memaparkan proposal yang akan dipakai pada saat penyatuan liga terjadi pada 2014.

Setelah pemaparan proposal konsep penyatuan liga dilakukan, Ketua Umum PSSI, Djohar Arifin, menyerahkan kepada forum untuk memilih di antara kedua konsep itu. Mayoritas pemilik suara memilih ISL sebagai kompetisi resmi yang digelar pada penyatuan liga.

Sementara itu, pada pembahasan revisi statuta ada beberapa pasal yang telah direvisi. Revisi statua dilakukan oleh tim yang terdiri dari tiga orang yaitu, Rudi Finantha dari PSSI dan Hinca Panjaitan serta Togar Manahan Nero dari KPSI.

"Kami mengirim draf revisi ke FIFA untuk dipelajari. Kemudian FIFA menyetujui. Kami menyampaikan itu untuk disetujui di kongres. Ada 4 hal komentar FIFA, itu terkait pengurangan penambahan," jelas Hinca Panjaitan di Hotel Borobudur, Jakarta, Minggu (17/3/2013).

Beberapa pasal yang sempat dipaparkan di KLB PSSI terkait pasal mengenai delegasi di Kongres dan revisi mengenai komposisi anggota Komite Eksekutif.

Hinca Panjaitan menjelaskan, pasal mengenai delegasi di Kongres komposisinya untuk delegasi menjadi 108, yang menjadi catatan untuk direvisi dan disetujui FIFA, yaitu kalau peserta adalah klub peserta liga berjalan, ada penafsiran sulit. "Jadi, peserta adalah setelah kompetisi berakhir. Jadi tak ada tafsir lain," tuturnya.

Selain komposisi delegasi, yang paling mencolok adalah jumlah di dalam anggota Komite Eksekutif (Exco) yang ditetapkan dalam statuta. Kalau pada 2009 lalu anggota Exco hanya 11 orang, kini 15 orang akan duduk di atas kursi strategis kepengurusan PSSI.

"Kami menyarankan dan FIFA menyetujui. Pada statuta yang dibuat pada 2009 anggota hanya 11, kalau disetujui maka akan ada 15 anggota dengan komposisi satu Ketua Umum, dua Wakil Ketum, dan 12 lainnya anggota. Satu slot akan diberikan kepada wanita," ujarnya.

"Selain itu di dalam poin kedelapan yaitu seluruh keputusan kongres dan yudisial tidak boleh dibatalkan Ketua Umum. Untuk arbitrase, menurut catatan PSSI memang boleh membentuknya sendiri, namun kita bisa tunjuk CAS, itu rekomendasi FIFA. Maksudnya, bila tetap belum ada, kita bisa tunjuk CAS,".

Hinca Panjaitan kemudian menyarankan supaya penetapan dan berlakunya Statuta PSSI yang sudah direvisi itu ditetapkan pada KLB PSSI di Hotel Borobudur, Jakarta, Minggu 17 Maret 2013. Kemudian mendapat persetujuan dari peserta kongres setelah ditanyakan oleh Ketua Umum PSSI, Djohar Arifin Husin.

SUPERBALL POPULER

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini