TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Roy Suryo, mengharapkan Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI berjalan dengan aman dan damai, serta menghasilkan kesepakatan bersama.
Roy menegaskan, kongres PSSI ini tetap bisa berjalan sekalipun ada peserta yang melakukan aksi meninggalkan kongres atau walkout. Sebab, kongres ini bagian dari instruksi dari badan sepakbola dunia atau FIFA.
"Sebentar lagi saya konsultasi dengan (utusan) FIFA. Kalau ada yang tidak sependapat, bahkan kalau ada yang walkout, maka kongres mesti berjalan, ini instruksi FIFA," kata Roy usai membuka KLB PSSI di Hotel Borobudur, Jakarta, Minggu (17/3/2013).
Roy mengakui masih ada perbedaan pendapat dari para peserta terhadap empat agenda utama yang dibahas dalam KLB PSSI ini. Namun, ia mengharapkan para peserta kongres mempunyai semangat membangun sepakbola Indonesia dan bukan berdiri di atas kepentingan pribadi atau kelompok.
"Makanya saya katakan, hilangkan yang kecil-kecil demi (kepentingan) yang lebih besar, demi satu tujuan yakni Merah-Putih satu tujuan, hilangkan yang kecil-kecil," tandasnya.
Dalam KLB PSSI kali ini, para peserta membahas empat agenda dalam KLB PSSI kali ini adalah penyatuan liga, revisi statuta, penentuan tempat dan tanggal kongres tahunan, serta pembubaran Komite Penyelamat Sepakbola Indonesia (KPSI). Selain agenda penyatuan liga dan revisi statuta PSSI, dua agenda lainnya sudah dilaksanakan.
Kongres PSSI kali ini pun diprediksi memanas. Hal itu terbukti dengan kericuhan yang terjadi di depan ruang kongres. Perwakilan 18 Pengprov PSSI berusaha memaksa masuk ke dalam lokasi dan bentrok dengan para petugas keamanan dari panitia tak terelakkan.
Penulis: Abdul Qodir