News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Djohar Arifin Husin: Persebaya Harus Diselesaikan di Musyawarah

Penulis: Glery Lazuardi
Editor: Toni Bramantoro
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Djohar Arifin Husin

Laporan Wartawan Tribun Jakarta, Glery Lazuardi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum PSSI, Djohar Arifin Husin meminta, supaya permasalahan dualisme yang terjadi di klub Persebaya Surabaya dapat diselesaikan dengan jalan musyawarah.

"Kami tentu mengharapkan ada musyawarah yang menyenangkan. Oleh karena itu harus ada duduk bersama di antara keduanya mencari siapa yang paling benar. Kalau tidak didukung masyarakat percuma," ujar pria kelahiran Sumatera Utara ditemui di Kantor PSSI, Jakarta, Senin (8/4/2013).

Pada akhir tahun 2010, Persebaya terpecah menjadi dua tim. Satu tim dengan manajer Wisnu Wardhana tetap ikut Divisi Utama Liga Indonesia. Sementara tim lainnya, Persebaya di bawah Saleh Ismail Mukadar mengikuti Liga Primer Indonesia (LPI). Persebaya yang berkompetisi di LPI akhirnya berganti nama menjadi Persebaya 1927.

Masa depan Persebaya 1927 menjadi tidak jelas, karena keputusan KLB PSSI pada 17 Maret 2013 yang menyatakan bahwa penyatuan liga musim depan diikuti 18 klub ISL dan empat klub IPL.

Keputusan tersebut membuat gelisah Persebaya, karena mereka mengalami dualisme klub. La Nyalla Mahmud Mattalitti selaku Wakil Ketua Umum PSSI pernah menyatakan bahwa Persebaya yang diakui adalah yang saat ini bermain di Divisi Utama PT LI.

Wacana merger kedua klub menjadi salah satu solusi untuk menyelesaikan dualisme. Tetapi Bonek, sebutan pendukung klub Persebaya berencana ramai-ramai gantung syal, alias tidak lagi mendukung tim kebanggan mereka sendiri.

"Kedua petinggi Persebaya harus duduk bersama untuk menyelamatkan Persebaya. Lebih baik duduk bersama secara sportivitas dengan suasana fair
Kita harus bersatu jangan ada yang merasa senang atau menang. Tapi yang penting utuh seperti awalnya. Tidak ada untung karena itu harus cari penyelesaiannya," tuturnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini