TRIBUNNEWS.COM, LONDON - Manajer Chelsea Rafael Benitez memberi kesempatan pada John Terry untuk menebus dosa lima tahun silam. Partai perempat final leg kedua Europa League kontra Rubin Kazan, Kamis (11/4/2013) memang digelar di Luzhniki Stadium, tempat yang memiliki kedekatan psikologis dengan Terry.
Masih lekat dalam ingatan publik kala Terry menjadi pesakitan The Blues pada partai final Liga Champions 2008 di stadion tersebut. Ditunjuk sebagai eksekutor kelima Chelsea dalam drama adu penalti, sang kapten justru terpeleset dan gagal menaklukkan penjaga gawang Manchester United, Edwin van der Sar.
Benitez pun menyadari rasa bersalah Terry pada partai krusial tersebut. Alhasil, pria berkebangsaan Spanyol ini berjanji memberi kesempatan pada Terry untuk menjadi salah satu eksekutor andai partai berlanjut lebih dari 120 menit.
"Bila berlanjut hingga adu penalti, partai ini bermakna lebih untuk Terry. Bila perlu, dia akan mengambil salah satu penalti," ungkap Benitez seperti dilansir Tribalfootball.
Drama adu penalti akan berlangsung jika hasil 120 menit menunjukkan skor 3-1 untuk kemenangan Rubin. "Namun, kami yakin tak memerlukan skenario tersebut," tandas Benitez.
"Setiap pemain memiliki memori masa lampau yang buruk. Tapi, bagi kami, pertandingan ini menyangkut masa depan," tegasnya.
duniasoccer/Anju