News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Liga Super Indonesia

Ditahan Imbang Persiram, Jangan Salahkan Pemain PSPS

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pemain PSPS Pekanbaru diserbu suporter usai mengalahkan Persela Lamongan pada lanjutan Indonesia Super League (ISL), di Stadion Tuanku Tambusai, Bangkinang, Kampar, Riau, Sabtu (16/3/2013). PSPS berhasil mengalahkan Persela dengan skor 4-2. Tribun Pekanbaru/Doddy Vladimir

Laporan Wartawan Tribun Pekanbaru, Fernando

TRIBUNNEWS.COM – Kesebelasan PSPS Pekanbaru kembali melakoni laga kandang di Stadion Tuanku Tambusai, Bangkinang, Sabtu (13/4/2013) sore. Di tengah persoalan gaji pemain yang belum jelas, tim tamu Persiram Raja Ampat mengharapkan semua pihak untuk tidak menyalahkan pemain ketika tidak bisa memetik kemenangan.

Rasa simpati yang mendalam tampaknya tidak bisa disimpan oleh Pelatih Persisam Raja Ampat, Jaya Hartono saat memberikan keterangan pers seusai pertandingan sore itu. "Jangan pernah salahkan pemain! Pemain adalah korban," ujarnya memotong Asisten Pelatih PSPS Afrizal Tanjung saat memberikan keterangan pers.

Jaya merasa permainan Isnaini dan kawan-kawan sudah sangat baik. Menurutnya, permainan yang dipersembahkan skuad PSPS sudah sangat baik. Buktinya, kata dia, PSPS masih bisa mengoyak gawang Persiram yang dijaga oleh Jendry Pitoy itu.

"Untung mereka masih mau main. Kalau tidak, bagaimana?," kata Jaya. Ia menuturkan, pemain juga manusia biasa yang harus memenuhi kebutuhan hidup sendiri, istri dan anak-anaknya. "Saya katakan ini, karena saya juga dulu pemain. Saya bisa rasakan kondisi pemain PSPS saat ini," ujarnya.

Ia kembali menegaskan, pemain harus diberikan haknya. Dikatakan Jaya, kesalahan bukan pada pemain. "Siapa yang berhianat? Kan sudah jelas itu dalam kontrak," kata Jaya.

Permainan anak asuh Mundari Karya sore itu tidak jauh berbeda kala menjamu tim tamu Persidafon, Minggu (7/4/2013) lalu. Semangat fighting para pemain tidak begitu terlihat. Buktinya, akselerasi permainan terbilang sangat minim.

Pantauan Tribun Pekanbaru, celetuk beberapa penonton di tribun VIP sesekali terdengar. Semisal M. Yasir yang kini menjabat Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kabupaten Kampar. "Press (tekanan) sangat kurang," ujar pria yang juga Bendahara PSSI Kampar ini dari tempat duduknya di VVIP. "Setelah naik, tidak mau turun ke bawah (daerah pertahanan) lagi," ujarnya.

Keadaan tersebut tidak ditampik oleh Asisten Pelatih PSPS Afrizal Tanjung. Tak jauh berbeda seperti dikatakannya saat menjamu Persidafon, skuad PSPS kembali sama sekali tidak latihan sebelum turun ke lapangan hijau kemarin.

Bahkan, kata dia, beberapa jam menjelang laga dimulai, jajaran pelatih masih mengalami kendala. Disebutkan, para pemain harus dibujuk agar mau berangkat ke Bangkinang. "Mau berangkat ke Bangkinang saja, kita nego," katanya.

Jaya mengungkapkan, kondisi fisik para pemain tidak bisa dibohongi. Makanan suplemen penambah stamina tidak akan maksimal tanpa latihan. Menurutnya, tanpa latihan adalah penyebab utama permainan tidak prima.

Menurutnya, hasil imbang 1-1 menjamu Persiram patut disyukuri. Meski memang, tiga poin yang ditargetkan untuk mendongkrak posisi PSPS dari peringkat 15 klasemen sementara tidak tercapai. "Kita berharap ke depan, PSPS satu lagi. Kita pasti akan lebih baik," ujarnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini