TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Komisi Disiplin (Komdis) PSSI menjatuhkan hukuman seumur hidup kepada penggawa Persiwa Wamena, Pieter Rumaropen.
Hukuman itu diberikan usai mendindaklanjuti ulah tidak sportif Pieter dengan memukul wasit Muhaimin saat memimpin laga Persiwa kontra Pelita Bandung Raya (PBR), di Stadion Siliwangi, Minggu (20/4).
"Hasil rapat komdis hari ini telah memutuskan, Rumaropen diberi sanksi tak boleh berlaga di kompetisi sepak bola Indonesia selama seumur hidup. Sementara klub (Persiwa) tak diberi sanksi apa pun. Dia (Rumaropen) diberi kesempatan untuk banding dalam kurun waktu dua minggu," kata Ketua Komdis, Hinca Panjaitan saat ditemui di Kantor PSSI, Senayan, Jakarta, Rabu (24/4).
Komdis menilai aksi Rumaropen sebagai penggalan berat. Oleh karena itu, sanksi tersebut dianggap tepat untuknya. "Bayangkan, akibat pukulan itu wasit Muhaimin mengalami pendarahan berat dan harus menerima empat jahitan. Tiga jahitan besar, dan satu jahitan kecil," lanjut Hinca.
Dalam menentukan hukuman kepada Rumaropen, kata Hinca, komdis juga meminta keterangan dari wasit untuk menjelaskan kejadian di lapangan. "Selain dari wasit, kami juga meninjau tayangan ulang pertandingan," beber Hinca.
Dengan hukuman ini, Hinca berharap citra persepakbolaan Indonesia bisa pulih. Maklum, berita soal pemukulan Rumaropen sempat beredar di media-media internasional.