Laporan Wartawan Tribun Pekanbaru, Palti
TRIBUNNEWS.COM – Pertandingan menantang Barito Putra, Sabtu (27/4) lalu menjadi laga terakhir PSPS di putaran pertama musim ini. Artinya sudah 17 laga yang telah dilakoni PSPS musim ini.
Kekalahan menjadi penutup putaran pertama musim ini bagi PSPS. Sebab pada laga tersebut PSPS kalah telak dengan skor 5-2. Niatan mencuri poin di laga pamungkas tersebut pun sirna.
Atas hasil tersebut, PSPS pun harus tetap berada di zona merah degradasi, menghuni posisi 16 klasemen sementara dengan koleksi 14 poin dari 17 pertandingan yang sudah dilakoni.
Kekelahan telak dari Barito tersebut bukanlah kekalahan telak perdana musim ini. Sudah beberapa kali PSPS kalah telah seperti oleh Persiba Balikpapan 4-1, Persib Bandung 4-1, Persiwa 3-0 dan Persipura 5-0.
PSPS di putaran pertama musim ini memang berjalan terseok-seok. Permasalahan finansial yang menjadi faktor utama. Selain itu, dalam beberapa laga terakhir, skuat PSPS sangat minim melakukan latihan. Hasilnya, kekalahan demi kekalahan telak pun diterima.
Pelatih kiper PSPS Tarjaki Lubis pun angkat bicara atas hasil yang dituai PSPS diputaran pertama ini. Menurut Tarjaki, skuad PSPS sudah berjuang sampai maksimal sehingga bisa mengakhiri putaran pertama musim ini.
"Pemain sudah berjuang walau hasilnya kita berada di zona merah mengakhiri putaran pertama musim ini. Banyak faktor yang menyebabkan kita seperti ini," kata Tarjaki, Minggu (28/4/2013).
Dikatakannya, walau dengan keadaan yang sangat miris, pemain dan jajaran pelatih bisa menjaga kebersamaan sehingga bisa mengakhiri putaran pertama ini. Selanjutnya, Tarjaki pun bertanya, "Apakah yang diatas-atas kita itu bisa menjaga kebersamaan untuk menyelamatkan PSPS ini? Tanya Tarjaki.
Hanya harapan yang dimiliki pemain dan jajaran pelatih PSPS di musim ini. Terlebih kala akan melakoni putaran kedua nanti. Tarjaki berharap diputaran kedua nanti ada perubahan di PSPS, artinya permasalahan - permasalahan yang ada bisa diatasi.
Berharap permasalahan gaji bisa diatasi, permasalahan stadion bisa juga diatasi serta masalah lainnya. Serta berharap PSPS bisa bertahan di level ISL musim depan. "Mudah-mudahan di putaran kedua manajemen dapat solusi atas permasalahan yang kita alami ini," ujarnya.
Selain itu, skuat PSPS ternyata berharap agar di putaran kedua musim ini PSPS bisa bertanding di Pekanbaru, dengan menggunakan Stadion Kaharuddin Nasution Rumbai. Keinginan ingin kembali menggunakan Stadion Rumbai memang sudah diutarakan manajemen. "Manajemen juga sudah berminta untuk kembali ke Pekanbaru. Kata manajer ini sedang diusahakan," ujarnya.
Ada keuntungan yang didapat PSPS bila bisa menggunakan Stadion Rumbai kembali. Bisa latihan secara rutin serta penjualan tiket bisa membantu PSPS dalam pendanaan walau penerimaan dari penjualan tiket di Rumbai ini tidak pernah dipublikasikan.
Keinginan kembali ke Pekanbaru ini diperkuat kabar putus kontraknya PSPS dengan Jefry Noer yang menyatakan sebagai penyelamat PSPS. Seperti dikutip dari republika.co.id, manajer PSPS Boy Sabirin mengatakan kontrak dengan Jefry Noer telah diputus sejak pekan lalu.
"Kontrak itu diputus sejak pekan lalu, makanya ketika menghadapi Persiba Balikpapan logo Kampar tidak dicantumkan lagi," kata manajer PSPS Boy Sabirin di Pekanbaru, Sabtu lalu, seperti dikutip dari republika.co.id.
Selain itu, jajaran pelatih dan manajemen pun akan melakukan evaluasi atas pencapaian tim di putaran pertama ini. Pembahasan mengenai mendatangkan pemain baru juga akan didatangkan sebab beberapa pemain di PSPS saat ini dikabarkan akan hengkag di putaran kedua ini.