Laporan Wartawan Tribun Jakarta, Glery Lazuardi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Komisi Disiplin (Komdis) PSSI akan melakukan pendalaman terhadap kasus keributan antar suporter PSIS Semarang dengan warga Ngodong, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah.
Ketua Komdis PSSI, Hinca Pandjaitan mengatakan, kasus tersebut bisa merusak citra sepakbola di Indonesia. Komdis akan memanggil kubu Mahesa Jenar untuk mengklarifikasi apakah benar terjadi tindakan itu.
“Saya melihat fakta-fakta yang berkembang di media, itu menjadi rujukan kami. Sebenarnya tidak sulit untuk mengidentifikasi suporter karena mereka punya atribut khusus,” ujarnya saat dihubungi, Selasa (7/5/2013).
Keributan tersebut terjadi setelah pertandingan PSIS Semarang berlaga menghadapi Persipur Purwodadi di Stadion Krida Bakti, Yogyakarta, Minggu (5/5/2013) sore.
Saat ribuan fans PSIS pulang menggunakan sepeda motor, bus, dan truk mereka dihadang oleh para warga ketika sampai di wilayah Ngodong.
Aksi pencegatan yang dilakukan oleh warga dilakukan karena warga melihat beberapa suporter PSIS melakukan tindak penjarahan di sepanjang jalan. Aksi ini memancing emosi dari para warga. Akibatnya tawuran pun pecah, batu-batu beterbangan.
Dari laporan yang didapat, terjadi simpang siur terkait korban jiwa. Namun pihak Polda Jawa Tengah mengonfirmasikan tidak ada satu pun korban yang jatuh.
Menurut Hinca Pandjaitan, sebenarnya kasus serupa juga pernah dilakukan oleh kelompok suporter PSIS Semarang. Dia pun menjelaskan, bahwa Komdis sudah memberikan larangan kepada suporter untuk menonton tim di pertandingan tandang.
“Kasus serupa pernah dilakukan oleh para suporter PSIS dan kita sudah menjatuhkan larangan kepada mereka untuk menonton timnya dalam laga away,” tuturnya.