News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Piala FA

Man City vs Wigan: Persembahan Terakhir Costel Pantilimon

Penulis: Husein Sanusi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Costel Pantilimon

TRIBUNNEWS.COM – Costel Pantilimon kurang punya pamor dalam skuat Manchester City. Nama kiper asal Rumania itu tertutup dengan sinar terang yang dipancarkan kiper utama City, Joe Hart. Status Hart sebagai kiper nomor satu Inggris jadi penyebab meredupnya nama Pantilimon.

Namun Pantilimon akan jadi figur penting pada final FA Cup saat City melawan Wigan Athletic di Stadion Wembley, London, Sabtu (11/5/2013) malam. Manajer City Roberto Mancini telah memastikan akan memainkan Pantilimon di pertandingan krusial tersebut.

Meski keputusan itu cukup aneh --Hart sedang berada dalam performa terbaik, namun demi alasan keadilan, Mancini tetap akan memainkan kiper keduanya. Alasan pendukung lainnya adalah kontribusi Pantilimon di Piala FA.

Kiper berusia 26 tahun ini hanya kebobolan satu gol dalam lima laga FA Cup musim ini. Kiper Timnas Rumania tersebut tidak mendapatkan kesempatan tampil di Liga Primer Inggris sejak bergabung ke City pada 2011, namun ia terus dipercaya di ajang piala domestik musim ini.

Laga final FA Cup ini bisa jadi laga terakhir Pantilimon bersama City. Pantilimon mengakui dirinya akan meninggalkan Etihad Stadium pada akhir musim ini karena minimnya kesempatan bermain. Untuk itu, Pantilimon ingin mempersembahkan trofi juara di laga terakhirnya ini.

"Saya tidak tahu apakah akhir pekan ini di laga final Piala FA adalah pertandingan terakhir saya untuk klub, ini tergantung apa yang akan terjadi. Saya hanya yakin bahwa saya ingin bermain, itulah yang terbaik untuk saya," kata Pantilimon dilansir goal.com.

Pantilimon memang blak-blakan terkait dengan masa depannya di City. Tapi itu adalah pilihan terbaik yang harus diambilnya bila melihat sulitnya kesempatan menjadi kiper utama City dengan keberadaan Hart yang sulit digusur.

"Bagi seorang kiper ini sulit. Pemain di posisi lain mendapatkan kesempatan bermain selama beberapa menit tetapi tidak seperti itu untuk seorang kiper. Saya senang berada di sini, tetapi hal yang wajar saya ingin bermain. Saya masih muda, belum berusia 35 tahun atau menunggu akhir karier saya," ungkap kiper kelahiran 1 Februari 1987 itu.

Bagi City, gelar FA merupakan peluang terakhir untuk meraih trofi musim ini, setelah gagal memertahankan gelar Premier League. The Citizens akan mengingat-ingat dua musim lalu ketika mereka berhasil menjuarai kompetisi yang sama.

Jika berhasil kembali jadi juara, maka ini akan menjadi gelar FA ketiga bagi The Eastland. "Jika kami berhasil memenangkan ini, maka ini akan sangat luar biasa untuk klub dan sesuatu yang dapat dirayakan," kata Kapten City, Vincent Kompany.

Sebenarnya cukup mudah mendapatkan trofi ini jika dilihat kekuatan lawan yang akan dihadapi. Sebagaimana diketahui, Wigan sedang berada dalam posisi buruk. Mereka tim yang tenggelam di dasar klasemen Premier League dan sedang berjuang keluar dari zona degradasi.

Dari segi pengalaman, The Latics juga tak memiliki track record menjuarai kompetisi paling tua di Inggris tersebut. Bahkan ini baru kali pertama Wigan merasakan laga final FA.

Tapi ini takkan mengendurkan semangat skuad Wigan untuk memenangkan pertandingan. Mereka akan berharap pada kemampuan penyerang Arouna Koke yang musim ini tercatat sebagai top skorer klub, dengan 10 gol.

Wigan sendiri musim ini kalah dari City dalam dua pertemuan Premier League. Namun dengan berbagai keterbatasan gelandang serang Wigan Shaun Maloney melihat peluang timnya di final Piala FA masih terbuka.

"Memenangi trofi di sebuah klub seperti ini bukanlah keinginan awal kami di awal musim, tetapi ketika laga demi laga dimainkan, kami semakin tertarik (dengan trofi Piala FA). Ketika sudah mencapai jarak untuk mencapainya, kami harus mulai yakin," ujar Maloney.

Laga City kontra Wigan ini diibaratkan dengan pertemuan David dan Goliath. Nilai belanja kedua tim memiliki perbedaan jauh. City menghabiskan uang 290 juta poundsterling dan Wigan hanya 40 juta poundsterling saat melakukan pembelian pemain.

Akankah kekuatan uang, deretan pemain bintang, dan pengalaman juara City mampu menaklukkan semangat Wigan? (Tribunnews.com/cen)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini