Laporan Wartawan Tribun Medan Mujahidin/Randy F Hutagaol
TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Edy Syahputra menunjuk organisasi pertahanan sebagai kelemahan mendasar pasukannya. Sebab itu pula, ia memberi materi latihan khusus membangun soliditas pertahanan. Polesan ini dilakukan jelang duel lawatan ke Stadion Sultan Syarif Abdurrahman, kandang Persipon Pontianak, Rabu (15/5/2013) mendatang.
Edy punya dasar atas pematangan teknis tersebut. Anak asuhnya telah mencecap kebobolan tiga gol. Trigol itu terkonversi satu pada partai tandang dan dua kala laga kandang. Peliknya, gol tercipta karena kesalahan sendiri, bukan karena kejelian lawan.
"Menghadapi Persipon, situasi semacam ini tidak boleh terulang. Tim ini bagus soal urusan mencetak gol, tapi tidak begitu halnya saat membangun organisasi pertahanan. Saya sudah beri persiapan khusus agar kami bisa menang, dan menjaga agar tidak kebobolan," demikian ucap pelatih berlisensi A nasional ini.
Perihal lawan, Edy mengaku kurang mengetahui secara detail. Sejauh ini, Persipon menuai dua kemenangan dan dua kekalahan dari empat lakon laga liga. Hanya saja, catatan dua kemenangan didulang dari walk out beruntun atas Persikab Bandung (24/4/2013) dan PSIS Semarang (28/4/2013).
"Yang saya ketahui Persipon banyak dihuni pemain-pemain dari Pulau Jawa. Jadi, saya berpikir mereka punya langgam permainan yang lebih stylish. Ada cara khusus untuk bisa meredam karakter permainan seperti itu," tutur pelatih berjanggut ini.
Selain itu, Edy juga mewanti-wanti agar skuatnya tidak emosional. Sebab, suporter Persipon dikenal cukup fanatis dan kerap memberikan teror berarti bagi tim tamu. "Anak-anak tidak boleh terpancing emosinal," sebutnya.
PSMS Medan LPIS memboyong 17 pemain beserta beberapa ofisial. Sayang, Edy enggan merinci ke-17 pemain dimaksud.
"Besok pagi (hari ini) baru diumumkan. Siangnya langsung berangkat," tandasnya.