TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - 14 Pengurus Provinsi (Pengprov) PSSI dalam menuntut tanggung jawab dari Ketua Umum PSSI, Djohar Arifin Husin, tidak setengah-setengah, bahkan mereka bakal mencari keadilan hingga ke FederasiSepakbola Internasional (FIFA). Demikian dikatakan Kuasa hukum 14 PEngprov PSSI, Elza Syarief.
"Setelah 14 Pengprov ini menyelesaikan semua laporannya ke pihak kepolisian, kami akan mengirim surat ke FIFA. Dengan begitu, kami berharap siapa sebenarnya yang merusak PSSI akan terungkap," ungkap Elza Syarief.
Elza Syarief mengatakan bahwa pihaknya sudah mengikuti aturan hukum yang berlaku dan sesuai Undang-Undang Dasar.
"Agar memperkuat upaya hukum, kami akan lapor ke FIFA dan menyampaikan laporan secara penuh jika Ketum PSSI sudah membelot dari FIFA. Sebab, siapapun tidak bisa semena-mena dan harus sesuai aturan," tandas Elza.
Seperti diketahui, kini Elza Syarief tengah mempolisikan Ketum PSSI dengan Pasal 263 KUHP junto 310 dan 311. Djohar dinilai melakukan kejahatan pemalsuan surat dibentuk untuk melindung kepentingan hukum publik perihal kepercayaan terhadap kebenaran atas isi empat macam objek surat.
Masing-masing yakni, surat yang menimbulkan suatu hak, surat yang menerbitkan suatu perikatan, surat yang menimbulkan pembebasan utang dan surat yang dibuat untuk membuktikan suatu hal/keadaan tertentu.
Sementara perbuatan yang dilarang terhadap empat macan surat tersebut adalah perbuatan membuat surat palsu (valschelijk opmaaken) dan memalsukan (vervalsen).
"Sekali lagi, alasan yang dikeluarkan Ketum PSSI membubarkan 14 Pengprov sangat tidak mendasar dan tidak jelas, padahal terbentuknya kepengurusan tersebut melalui jalur yang sah. Sedangkan untuk pembekuan kepengurusan hanya bisa dilakukan jika terdapat pelanggaran statuta, meninggal dunia, ada mosi tidak percaya dari Pengurus Cabang (Pengcab) dan klub atau mengundurkan diri," papar Elza.