Laporan Wartawan Tribun Medan, Mujahidin
TRIBUNNEWS.COM – Roberto Bianchi tak bisa menutupi kegeramannya pada operator kompetisi PT Liga Prima Indonesia Sportindo yang dinahkodai CEO Widjajanto. Kekecewaan pelatih Pro Duta ini bukan tanpa sebab. Ia gusar karena interval kompetisi dengan masa istirahat teramat amburadul.
Tak pelak situasi ini membuatnya kelabakan menyusun program latihan yang tepat. Keluhan ini bukan untuk pertama kalinya dilontarkan pelatih berkebangsaan Spanyol ini. Dua musim beruntun sejak mengarungi kompetisi besutan LPIS, persoalan serupa masih saja berlangsung.
"Jadwal kompetisi di sini (Indonesia, red) sangat berantakan. Bayangkan saja, terkadang kami bisa libur dalam jangka waktu yang lama tanpa kompetisi, tetapi kami juga terkadang harus menjalani dua laga dalam lima hari. Ini sangat konyol dan memberatkan bagi kami. Saya pikir bagi klub-klub lainnya juga," kata Beto sapaan akrabnya kepada Tribun Medan (Tribunnews.com Network) kemarin.
Setelah melakoni dua partai tandang, masing-masing menjajal Perseman Manokwari dan PSM Makassar, Suyatno dan kawan-kawan mendapat jatah libur enam hari. Tim berjuluk Kuda Pegasus ini mulai melakoni latihan sejak Kamis (16/5/2013) lalu di Stadion DR TD Pardede.
"Tidak baik melakukan latihan terus menurus tanpa adanya pertandingan atau kompetisi. Karena itu saya memberikan libur ke pada para pemain selama enam hari agar mereka dapat berkumpul dengan keluarga. Saya berpesan supaya mereka tetap bisa jaga kondisi fisik," ucapnya.
Berikutnya, Pro Duta akan melakoni dua laga kandang di Stadion Teladan, Medan. Menjamu Persiraja Banda Aceh pada Rabu (12/6/2013) dilanjutkan duel menghadapi PSLS Lhokseumawe, Sabtu (15/6/2013) mendatang. Kondisi semacam ini kerap mengganggu optimalisasi kesiapan dan pematangan taktik tim. "Mau tidak mau saya harus bisa berusaha keras untuk beradaptasi dengan iklim sepak bola seperti ini," katanya.