TRIBUNNEWS.COM – Laga lanjutan Liga Super Indonesia (LSI) musim 2012/2013 antara Persidafon Dafonsoro melawan PSPS Pekanbaru di Stadion Barnabas Youwe, Jayapura, Rabu (22/5/2013) pukul 15.30 WIT akan menjadi laga menarik. Kedua tim pesakitan yang berada di zona degradasi itu sama-sama ingin memperoleh poin untuk memperbaiki peringkat.
Tim Gabus Sentani, julukan Persidafon selaku tuan rumah tidak ingin menyia-nyiakan kesempatan ini untuk mendulang poin penuh. Saat ini posisi Persidafon berada di peringkat 17 dengan 14 poin. Sedangkan PSPS berada di juru kunci klasemen atau di posisi 18 dengan 14 poin.
Pelatih Persidafon Dafonsoro, Erenst Pahelerang mengatakan bahwa timnya siap bertempur guna mendapatkan tiga poin. "Seluruh pemain kami siap dimainkan. Tidak ada yang cedera atau akumulasi kartu kuning, termasuk tujuh pemain baru. Hanya satu pemain asing baru saja yang masih menunggu pengesahan dari BLI untuk dimainkan, yaitu Ndiaye Pape Latyr asal Senegal. Pape merupakan mantan striker PSPS," kata Erenst saat dihubungi Berita Kota Super Ball (Tribunnews.com Network), Selasa (21/5/2013).
Pada putaran kedua ini, Persidafon mendapatkan delapan pemain baru, yaitu Markus Horison, David Laly, Cristian Warobay, Isak Konon, Michael Mere, Precious, Javad Moradi, dan Pape. Jika Pape sudah dizinkan diturunkan, Erenst akan menduetkan dengan Samuel Lim Nunez. Namun jika belum bisa, maka Erenst akan memasang Samuel dengan Anis Nabar di posisi depan.
"Pada laga nanti, saya akan menggunakan formasi 3-5-2. Saya meminta anak-anak untuk menyerang dari awal pertandingan. Seluruh pemain harus mampu mencetak lebih dulu," ucap Erenst.
Meski optimistis bisa menang, tetapi Erenst tidak mau meremehkan PSPS, karena tim asuhan Afrizal Tanjung itu memiliki motivasi tinggi untuk keluar dari zona degradasi. "Saya tidak mengetahui kekuatan mereka. Kabarnya mereka telah mendapatkan beberapa pemain baru. Oleh karena itu saya menginstruksikan agar anak-anak mewaspadai pemain-pemain baru mereka. Yang terpenting seluruh pemain bisa tampil disiplin untuk memenangkan laga nanti," jelas Erenst.
Sementara itu pelatih PSPS Pekanbaru, Afrizal Tanjung mengatakan, pihaknya akan berusaha meladeni Persidafon. "Dengan kondisi yang tidak bagus, kami akan berusaha tampil habis-habisan untuk bisa mencuri poin. Kami juga membutuhkan poin untuk keluar dari zona degradasi," katanya.
Dengan hengkangnya Pape, Afrizal hanya memiliki satu pemain asing, yaitu Camara Namory asal Mali. Dia berharap berharap ada pemain asing lain yang bersedia bergabung, karena PSPS juga kehilangan pemain lain, seperti Glen Paloakan, M. Ilham, Slamet Riyadi, Trias Budi, dan Amin Syarifudin, Rohit Chan asal Nepal dan Lee So Hyung dari Korea Selatan. Setelah pelatih Mundari Karya juga mundur dari jabatan sebagai pelatih.
Menurut Afrizal, dengan hanya memiliki Camara, timnya akan kedodoran menghadapi Persidafon. Jelang laga itu, Afriza akan memperbaiki lini belakang. "Dari dua laga home kami kalah 1-2 dari Persiba Balikpapan dan kalah 1-3 dari Barito Putra. Kekalahan itu disebebkan kondisi lini belakang kami masih rapuh," ucap Afrizal.
Selain itu, pemain di lini tengah juga masih dianggap keropos karena belum padu dalam koordinasi dengan penyerang dalam pengiriman bola. "Kami tengah meningkatkan kerjasana tim terus ditingkatkan. Pada laga nanti, saya membawa sebanyak 16 pemain yang mayoritas usia muda," jelas Afrizal. (Warta Kota/Get)