TRIBUNNEWS.COM – Bintang andalan Persebaya 1927, Andik Vermansyah, mengungkapkan kekecewaan kepada manajemen klub yang berkompetisi di Indonesian Primer League tersebut, yang hingga kini tidak juga memberikan kejelasan nasib para pemain.
Melalui akun twitter pribadinya, @andik_vermansah, pemain yang pernah mengikuti latihan di klub peserta kompetisi Major League Soccer (MLS) di Amerika Serikat, DC United itu, mengungkapkan rasa kecewanya.
Gelandang mungil itu menceritakan bahwa dirinya belum mendapatkan gaji dari manajemen Persebaya. Pada tahun 2012, Andik mengaku selama empat bulan gajinya hilang. Kondisi itu diperparah dengan kondisi terbaru, dimana dia belum menerima gaji selama tiga bulan pada 2013.
“Bukan masalah penghianat atau apa semua pilihan sesuai hati. Loyalitas mungkin semua mengetahui tidak diragukan lagi,” tulis Andik Vermansah.
“Kontrak lebih kecil dari tim lain. Panas dan hujan pun sudah aku lakukan demi tim kesayanganku. Sudah lelah aku menunggu sesuatu yang tidak pasti,”.
“Apakah dengan loyalitas bisa menghidupi keluargaku. Memang uang bukan segala-galanya, tetapi semua butuh uang,”.
Tidak adanya kejelasan nasib di musim depan membuat pemain, pelatih, dan official menggelar pertemuan internal di Mess Eri Irianto, Karanggayam Surabaya pada Kamis (23/5/2013). Pada pertemuan itu disepakati pembubaran klub Persebaya 1927.
Andik Vermansyah bersama dengan Muhammad Taufiq merupakan dua pemain incaran klub Persija Jakarta. Manajemen Persija di bawah kepengurusan Ferry Paulus berusaha mendatangkan dua pemain andalan tim nasional Indonesia.