TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Persebaya 1927 yang berkompetisi di Liga Prima Indonesia gusar dengan kabar Andik Vermansyah akan hijrah ke tim lain karena manajemen Bajul Ijo tidak akan menjualnya ke tim manapun.
Direktur Utama PT Persebaya Cholid Ghoromah mengaku, Andik merupakan ikon Persebaya yang harus dipertahankan. Gelandang kelahiran Jember ini dinilai merupakan aset skuad Bajul Ijo.
"Tidak, Andik tidak bakal kami jual dan dilepas ke tim lain. Dia pemain yang dilahirkan dan dibesarkan Persebaya," sebut Cholid Ghoromah, Selasa (28/5/2013).
Cholid yang juga CEO Pekan, Konsorsium Persebaya di Jakarta, sejak awal memikirkan rencana mencarikan klub luar negeri untuk Andik. Tapi keinginan tersebut belum bisa terlaksana.
"Konsorsium pernah bilang supaya Andik lebih baik bermain di luar negeri, tapi saya bilang tidak. Karena dia (Andik) merupakan pemain berbakat dan diperlukan Persebaya," ucap Cholid.
Mantan asisten manajer Persebaya ini mengaku, saat ini manajemen sudah menyodorkan draf kontrak kepada semua pemain Bajul Ijo dan pekan ini diharapkan sudah selesai.
"Dua atau tiga hari ini, pokoknya secepatnya akan selesai. Saya juga menyesal mengapa kontrak pemain tidak diselesaikan sejak dulu," ucap Cholid.
Skuad Bajul Ijo menjadi incaran banyak klub di Indonesia. Andik dikabarkan bakal bergabung dengan Persija Jakarta, M Taufiq juga disebut-sebut terbang ke kompetisi Liga Super Indonesia (LSI) dengan Pelita Bandung Raya (PBR).
"Saya berkomitmen untuk mempertahankan pemain yang ada. Karena kami sudah mendapatkan sponsor dan keuangan sudah mulai ada kejelasan," terang Cholid.
Pemain Persebaya melakukan mogok dan mengancam membubarkan diri, 23 Mei 2013, karena tuntutan pembayaran separuh gaji bulan April 2013, tidak dilunasi pengurus. Bahkan Andik Vermansyah dkk sempat mengancam mogok lawan Persibo Bojonegoro, Minggu (26/5/2013). Beruntung, pemain Bajul Ijo mau bertanding dan menang 5-1.
Persebaya digandeng Kompas TV yang memegang hak siar untuk delapan laga home Bajul Ijo, diawali saat menjamu PSM Makassar, 13 Juni 2013. (fathkul alamy)