TRIBUNNEWS.COM – Gagal membujuk anak asuhnya untuk kembali berlatih, pelatih PSM Makassar, Petar Segrt, meminta ketua umum PSM Makassar, Sadikin Aksa, untuk turun tangan langsung berkomunikasi denga pemain agar aksi mogok Andi Oddang cs sesegera berakhir dan mereka kembali berlatih.
Petar yang sebelumnya melakukan pertemuan dengan sejumlah pemain PSM Makassar seperti Satrio Syam, Rasyid Assyahid Bakri, Kurniawan Karman, Denny Marcell serta dua pemain asingMirko Spasojevic dan Christian Febre Santis di Hotel Aryaduta, Makassar, Jumat (31/5/2013) malam, gagal membujuk mereka untuk kembali latihan.
Pasalnya, pemain tetap pada pendiriannya untuk tetap mogok latihan hingga manajemen PT PSM memberikan hak mereka berupa gaji bulan April dan Mei plus ada pertemuan langsung dengan CEO PT PSM, Rully Habibie dan Ketua Umum PSM, Sadikin Aksa. Sebab para pemain ingin mengetahui komitmen dari Sadikin terkait hak mereka di PSM Makassar ke depannya.
"Saya sudah berbicara dengan mereka (pemain), namun pemain tetap menginginkan untuk berbicara dengan Sadikin," kata Petar.
Petar menyebutkan, kini sedang berada di Jakarta bersama dengan Rasyid Assyahid Bakri dan media officer PSM Makassar, Widya Syadzwina, untuk menghadiri acara final Danone Nations Cup.
Kehadirannya di Jakarta juga untuk menemui Rully Habibie dan Sadikin Aksa secara bersamaan untuk membicarakan masalah gaji pemain. "Tapi saya hanya bertemu dengan Rully, sementara Sadikin masih terlalu sibuk dengan urusannya. Saya haya mengharapkan agar Sadikin bisa turun tangan langsung dan berbicara dengan pemain. Tolong bantu bantu saya sebagai pelatih untuk mencari solusi positif bagi PSM Makassar" katanya, Minggu (2/6/2013).
Menurutnya akan ada solusi antara pemain, pengurus dan manajemen PT PSM untuk semua permasalahan yang ada. "Sekarang kita tinggal menunggu bagaimana respon Sadikin terhadap keinginan pemain untuk menemuinya," kata Petar.
Sementara itu, Sadikin Aksa belum berhasil dikonfirmasi terkait keinginan pemain untuk menemuinya. BBM-nya aktif namun pesan yang dikirimkan tak dibalas begitupun dengan nomor teleponnya, aktif namun dialihkan. (Tribun Timur/mik)