TRIBUNNEWS.COM – Kabar kakek Johnny Heitinga (29), anggota skuat Timnas Belanda, berasal dari Pulau Belitung, mengundang rasa penasaran banyak warga Negeri Laskar Pelangi. Seorang pria asal Belanda bermarga Heitinga kebetulan pernah melakukan penelusuran rumah keluarganya di Belitung pada tahun 2009 silam.
Kabar Johny Heitinga memiliki kakek yang pernah bermukim di Belitung antara lain dilansir rubrik Super Ball di Harian Pos Belitung edisi Jumat (7/5/2). Keberadaan tempat tinggal kakek Heitinga pun menjadi pembicaraan sejumlah warga dan para penggemar sejarah di daerah ini.
Agus Pahlevi, pimpinan Biro Perjalanan Wisata Levi Tour, begitu penasaran sampai akhirnya memutuskan menelpon teman-temannya yang berada di Belanda untuk menelusuri jejak keluarga Heitinga di Belitung.
"Aku juga jadi penasaran setelah dengar kabar ini. Jadi tadi aku coba kontak teman-teman yang ada di Belanda untuk mendapatkan informasi dari mereka tentang keberadaan marga Heitinga yang ada di Belitung," ungkap Agus, kepada Pos Belitung (Tribunnews.com Network), Jumat (7/5/2013).
Saat menghubungi seorang rekannya yang berada di Belanda, Agus mendapat kabar yang mengatakan marga Heitinga ini tidak ada di Belitung. Namun Agus masih menunggu informasi dari teman lainnya di Belanda, yang juga sedang mencoba membantu menelusuri keberadaan keluarga Heitinga di pulau penghasil timah ini.
Agus menjelaskan, warga Belanda kelahiran Belitung, Bangka maupun Singkep yang sekarang berdomisili di Belanda, memiliki perkumpulan. Mereka dalam waktu tertentu berkunjung ke Belitung untuk melihat tempat kelahiran mereka dulu.
"Aku sudah menghubungi diantara mereka untuk mendapatkan informasi dari keberadaan marga Heitinga di Belitung. Masih belum terlalu jelas ada atau tidak. Aku juga masih menunggu kabar dari yang lainnya," tutur Agus.
Sekitar tahun 2009 lalu, Agus sempat mendampingi warga Belanda yang hendak melihat tanah kelahirannya Belitung. Warga Belanda tersebut bernama Hendrik Heitinga.
Waktu itu mereka berhasil menemukan bekas rumah orang tua Hendrik Heitinga yang berada di Kecamatan Damar, Kabupaten Belitung Timur. Rumah itu saat ini sudah menjadi sebuah sekolah taman kanak-kanak
"Kami berjalan kaki mencari rumahnya, ternyata ketemu dan sekarang sudah jadi bangunan sekolah TK. Hanya keluarga dari pemain bola Belanda ini belum pasti dari marga Heitinga yang mana. Soalnya ada dua keluarga Heitinga, yang (pengusaha) kebun karet atau di (usaha) mesin," tutur Agus.
Sebelumnya Pos Belitung sempat menghubungi Rihani Derais, seorang sesepuh yang tinggal di Desa Senyubuk, Kecamatan Kelapa Kampit. Rihani pun bersedia membantu mencari tahu kabar tentang keberadaan keluarga Heitinga yang diperkirakan pernah tinggal di sekitar Kelapa Kampit.
"Ada orang tua di dekat rumah yang tahu tentang keturunan orang Belanda yang pernah tinggal di sini. Tapi orang tua ini sedang sakit. Setahu aku, belum pernah dengar nama ini," ungkap Rihani, Jumat malam.
Beberapa tahun lalu, Rihani sempat mengetahui ada warga Belanda yang datang ke Kelapa Kampit. Rombongan dari Negeri Kincir Angin itu mencari rumah tempat kelahiran mereka yang di Kelapa Kampit.
Penelusuran pun masih terus berlanjut. Ada informasi yang menyebutkan kakek Heitinga pernah menetap di Kelapa Kampit, tapi ada juga yang memperkirakan kakek pemain belakang tim nasional Belanda ini tinggal di Dusun Pegarun, Desa Selumar, Kecamatan Sijuk, Kabupaten Belitung.
Kepala Desa Sijuk, Syahrizal menyebut di desanya memang pernah ada komplek perumahan di Dusun Pegarun. Perumahan ini pada masa lalu menjadi pemukiman warga negara asing yang bekerja di Belitung. "Dengar-dengar sih begitu. Tapi kalau ada cucunya pemain bola Belanda, belum paham juga," kata Syahrizal.
Biasanya, kata Syahrizal, ada nama panggilan khas Belitung yang melekat pada nama-nama orang asing yang tinggal di Belitung. Nama itulah yang bisa dijadikan penunjuk untuk memperjelas silsilah keturunan.
"Saya kurang paham benar. Coba cari tahu nama marga atau nama lain yang mungkin lebih kental Belitungnya. Jadi lebih mudah menemukannya. Atau bisa langsung ke lokasi bekas perumahan itu, tidak jauh dari desa," kata Syahrizal. (POS BELITUNG/bev/ero)