Laporan Wartawan Tribun Medan, Randy F Hutagaol
TRIBUNNEWS.COM – Demi misi menghindarkan PSMS Medan terjun bebas ke kasta terendah, tim pelatih dan pemain legowo mengendurkan tuntutan. Sungguh di luar dugaan, Suharto AD dan pasukannya mengetepikan permintaan gaji sebulan, tepatnya gaji di bulan Mei. Sebuah permintaan yang teramat sederhana namun tak mampu diluluskan kepengurusan pimpinan Indra Sakti Harahap.
Manajer Tim, Sarwono yang sempat mendeklarasikan sebagai penalang dana putaran kedua, pun bagai lenyap ditelan bumi. Tanpa kabar. Kumparan permasalahan ini pantas memunculkan kekecewaan bahkan kemarahan.
Begitupun, trio dan 20 pemain bersatu tekad menyelamatkan PSMS dengan menjalani satu laga pamungkas di Grup I Divisi Utama garapan PT Liga Indonesia (LI). Memang disadari, sanksi PSSI berupa penurunan kasta kompetisi disadari bila duel terakhir ini batal kembali, serupa kegagalan saat menghadapi PS Bengkulu, Selasa (4/6) lalu. Tim pun siap untuk menyambangi Stadion Orom, Sungiliat, Bangka Belitung untuk menghadapi PS Bangka, Minggu (9/6) besok.
"Alhamdullillah, kami memutuskan untuk berangkat. PSMS tidak boleh turun kasta karena tidak bertanding. Untuk sementara, kami abaikan permintaan sebulan gaji itu. Kalau pengurus sekadar bisa membiayai keberangkatan, sudahlah. Tapi kami tetap mengimbau supaya pak ketum dan pengurus lainnya serius membayar hak-hak kami nantinya," ucap Pelatih Kepala PSMS LI, Suharto AD.
Pelatih plontos ini menegaskan anak asuhnya pergi bukan sekadar menjalani laga. "Kami ngotot untuk menang. Harus bisa revans. Kami akan membalas kekalahan di putaran pertama lalu, sekaligus mencuri posisi runner up dari PS Bangka. Situasi klub memang sedang parah-parahnya, tapi marwah PSMS harus ditegakkan kembali," tegas prajurit berpangkat Pelda ini.
Sementara itu, Wakil Sekretaris Umum, Yose Rizal mengklaim sudah membooking 29 tiket penerbangan. Tim bertolak dari Bandara Polonia pukul 07:50 WIB, rute perjalanan Medan-Jakarta, Jakarta-Pinang ditempuh dengan maskapai penerbangan Lion Air.
"Jadi ada Sekretaris Panpel, pak Sumardi yang jadi saksi bahwa tiket sudah kita beli. Besok (hari ini, red) pak Sumardi yang akan bawa tiket langsung ke Kebun Bunga. Saya juga sudah berkoordinasi dengan pelatih Suharto. Jadi, tidak mungkin lagi terjadi miskomunikasi," ucap eks pemain Harimau Tapanuli ini.
Penegasan serupa juga dilontarkan Ketua Umum, Indra Sakti Harahap. "Untuk sementara kita hanya bisa sanggupi biaya tiket," ucapnya lewat sambungan telepon selular.
Ketika ditanya perihal gaji, Indra enggan berkomentar banyak. "Jangan tanya yang nggak bisa abang jawab ya dek. Soal yang lain (gaji), nanti dulu. Ini abang masih terus mencari dana tambahan buat pemain," katanya mengakhiri pembicaraan.