TRIBUNNEWS.COM, MALANG - Arema memenangi derby Jatim yang tergelar di Stadion Gajayana, Malang, Minggu (23/6/2013) sore. Meladeni Persebaya yang diperkuat empat pemain asing, tuan rumah unggul tipis 2-1. Persebaya memimpin lebih dulu lewat gol Mario Karlovic pada menit ke-39, sebelum dibalas dua gol Putut Waringin Jati menit 68 dan Herman Romansyah dari titik putih pada menit ke-81.
Laga klasik itu diwarnai aksi mogok pemain Persebaya setelah wasit wasit Saripudin memberikan hadiah penalti untuk Arema di menit 81. Alasannya Yusuf Hamzah dinilai melakukan pelanggaran terhadap Duani Pasatria dalam kotak penalti. Tak terima dengan keputusan tersebut Andik Vermansah dan kawan-kawan pun meninggalkan lapangan.
Namun beberapa saat kemudian mereka bersedia kembali ke lapangan. Ketika pertandingan dilanjutkan, Herman Romansyah yang menjadi algojo Arema sukses mengubah kedudukan menjadi 2-1. Sejak menit awal pertemuan Bajul Ijo dengan Singo Edan berjalan cepat dan menarik. Pada menit ke-4, Persebaya mendapat peluang pertama setelah mendapat umpan dari Andik. Namun stendangan gelandang asing itu melambung jauh di atas mistar gawang Arema.
Menit 20, pelatih Persebaya Ibnu Grahan menarik Fernando Soler dan memasukkan Feri Ariawan. Peluang Arema baru tercipta di menit 22 melalui tendangan keras Herman Romansyah dari luar kotak penalti. Namun sayang bola masih melambung jauh di atas gawang Persebaya yang dijaga Dimas Galih.
Memasuki menit 29, pergantian pemain kembali dilakukan kubu Persebaya dengan memasukkan Han Ji Ho untuk mengganti Rendi Irawan. Persebaya akhirnya mampu memecah kebuntuan di menit 39 melalui gol Mario Karlovic yang berdiri bebas di depan gawang Arema. Skor 0-1 ini bertahan hingga turun minum.
Tertinggal satu gol di babak pertama membuat Arema bermain lebih agresif di babak kedua. Usaha tuan rumah mengejar ketertinggalan akhirnya membuahkan hasil di menit 68. Putut Waringin Jati yang mendapatkan umpan manis dari Rigan Agachi mampu menjebol gawang Persebaya. Dalam posisi 1-1, pada menit 78 Persebaya hampir unggul lewat sundulan Nurmufid, namun bola masih melambung tipis di atas mistar gawang Arema.
Petaka Persebaya terjadi di menit 81 setelah wasit Saripudin memberikan hadiah penalti untuk Arema yang dieksekusi dengan sempurna oleh Herman Romansyah.
"Jujur kami kecewa dengan beberapa keputusan wasit. Pemain kami mendapatkan perlakuan kasar tapi wasit tidak berbuat apa-apa," kata Ibnu Grahan usai pertandingan.
Kata Ibnu, Persebaya tidak hanya dikerjai di lapangan tetapi juga di luar lapangan. Gelagat kurang simpatik itu terlihat ketika timnya mulai berangkat dari hotel Pelangi. "Kami tidak dijemput sehingga harus naik taksi dan mobil polisi," beber Ibnu. Terkait kejadian ini Corporate Secretary Persebaya Ram Surahman bakal melayangkan protes tertulis kepada operator kompetisi.
Sementara Manajer Arema Haris Fambudy mengatakan kemenangan timnya dipersembahkan untuk Aremania yang memberikan dukungan langsung ke stadion.
"Saya cuma bilang kepada pemain, itu suporter Aremania datang. Ayo tunjukkan bahwa kalian bisa kerja keras untuk mengalahkan Persebaya. Dan ternyata bisa walaupun pemain kami lokal semua," paparnya.