TRIBUNNEWS.COM - Presiden Brasil, Dilma Rousseff mendadak muncul di televisi tengah malam.
Ia berpidato, menyampaikan pidato guna menjinakkan demonstrasi, di tengah pesta sepak bola Piala Konfederasi.
Rousseff menjanjikan perbaikan layanan umum yang menjadi biang demonstrasi terbesar di Brasil dalam tiga dekade terakhir.
Selain perbaikan layanan umum bidang kesehatan dan transportasi, Rousseff juga menjanjikan perang yang lebih masif terhadap korupsi.
Rousseff berpidato tengah malam setelah menggelar rapat darurat.
"Brasil telah berjuang mati-matian menjadi negara yang demokratis. Saya harus meyakinkan rakyat Brasil bahwa saya masih bisa memegang kendali pemerintahan guna mengatasi persoalan kita," kata Presiden perempuan pertama Brasil ini.
Rousseff mencoba tegar saat berpidato. Wajahnya tidak tampak tegang.
Sesekali ia memuji kaum muda pendemo yang tertib. Ia juga memuji aparat keamanan yang bisa menjaga keseimbangan.
Tapi pidato Rousseff seakan tak berbekas. Demo terus terjadi hingga kemarin di hari libur.
"Mendengarkan pidato Rousseff malah jadi stres. Ini dagelan. Ia memperlakukan kami lewat televisi seperti orang idiot. Kami ingin action, bukan janji," demikian salah satu komentar lewat Twitter.
Selengkapnya di edisi cetak Berita Kota Super Ball