News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Piala Konfederasi 2013

Timnas Brasil: Kumpulan Anak-anak Hilang

Editor: Dahlan Dahi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Neymar dan Dani Alves

TRIBUNNEWS.COM - Timnas Brasil di bawah asuhan Luiz Felipe Scolari tampil mengesankan di semua pertandingan babak penyisihan Piala Konfederasi 2013.

Pada pertandingan terakhir, Neymar dkk menggilas Italia 4-2, memunculkan harapan bahwa Selecao yang terpuruk ke peringkat 22 dunia bisa bangkit untuk merebut juara Piala Konfederasi --dan kelak, juara dunia pada 2014, menggusur dominasi Spanyol.

Dan, tahukah Anda, sembilan dari 23 pemain yang dipilih Scolari sesungguhnya adalah "orang Brasil yang hilang". Mereka tidak terlalu dikenal publik Brasil karena mereka meninggalkan negeri itu setidaknya enam tahun terakhir.

Anak-anak hilang itu adalah Daniel Alves, Thiago Silva, David Luiz, Marcelo, Dante, Filipe Luis, Luiz Gustavo, Hulk, dan Jo.

Nama-nama itu tidak pernah memperkuat klub dan dicintai publik Brasil seperti halnya Neymar, bintang dan ikon Santos. Mereka berjaya di rantau, meninggalkan kampung halaman sebelum usia mereka mencapai 21.

Piala Konfederasi 2013 mempertemukan mereka, membangkitkan kembali kenangan indah di masa remaja ketika berlatih bola dan membangun pondasi karier.

Beberapa anak hilang itu dipilih Scolari saat melawan Italia. Empat pemain kunci berseragam Samba: Alves, Dante, Luiz, dan Hulk --mereka adalah anak-anak Baianos, demikian tulis FIFA.

Dani Alves merantau ke Barcelona (Spanyol), Dante di Bayern Muenchen (Jerman), David Luiz di Chelsea (Inggris), dan Hulk di Zenit St. Petersburg (Rusia).

"Kembalinya (anak-anak hilang itu) merupakan momen yang istimewa. Rasanya seperti mimpi," kata Alves, pemain yang berkembang di Bahia dan pindah ke Sevilla (Spanyol) sebelum usianya mencapai 20.

Dengan nada emosional, Dante berkata, "Saya bahkan tidak bisa berpikir ..."

Dante dan Luiz berkembang bersama Vitoria dan meninggalkan negaranya sebelum berusia 20.  Klub Kawasaki Frontale di Jepang adalah daerah rantau pertama Hulk sebelum ke Rusia, sedangkan Luiz terdampar di Benfica, Portugal, sebelum ke London.

Mengenang masa kecilnya, Luiz teringat tokoh yang dipanggil Paman Peixoto. Orang ini tinggal di Salvador, bekerja untuk klub Vitoria, dan seorang gila bola.

Kata Luiz: "Dia benar-benar menolong saya ketika pertama tiba di klub itu. Dia membimbing saya dan membantu apa saja yang saya butuhkan."

Cita-cita Luiz bukan saja bermain di Maracana, stadion yang terkenal itu, tapi juga di Bahia --tempatnya dibesarkan.

Anak-anak hilang itu memang sangat terkenal di seluruh dunia, tapi tidak selalu begitu di Brasil. Hulk menyadari itu.

"Tidak semua orang tahu saya dan bagaimana saya bermain. Saya meninggalkan Brasil pada usia yang masih sangat muda," kata Hulk.

Di website FIFA, Hulk menjadi salah satu "most viewed players". Tidak semua orang Brasil mengenalnya, apalagi cara bermainnya.

Penggila bola di Brasil jelas lebih mengenal Neymar, bagaimana cara dia meliuk-liuk, dan bagaimana anak muda itu mencetak gol.

Scolari memanggil pulang anak-anak yang hilang itu lalu meniupkan roh Selecao ke tubuh mereka. Di lapangan, mereka bermain bola dan menari, riang gembira.(*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini