TRIBUNNEWS.COM - Pelatih Korea Selatan U20, Lee Kwan Jong, tetap belum puas dengan performa Taeguk muda. Masih banyak kelemahan katanya.
Alasan Kwan Jong, mereka terpaksa bermain 120 menit karena Taeguk muda tak mampu mempertahankan keunggulan mereka.
Kemenangan yang diperoleh Korea Selatan kemarin dini hari adalah hasil adu penalti, yang disebutnya sebagai keberuntungan.
Korea Selatan memang unggul terlebih dulu dari skuad asuhan Carlos Alberto, saat Song Ju Hun berhasil memanfaatkan tendangan bebas Changhoon Kwon di menit 15.
Namun setelah itu Korsel tak lagi membuat gol. Bahkan gawang mereka digempur terus-terusan. Hal ini terlihat pada statistik , di mana Colombia membuat 22 percobaan gol, sementara Korsel hanya 6.
Lee Kwan Jong semakin kesal karena timnya harus mendapat dua kartu kuning dari wasit Damir Skomina.
Puncak kekesalan terjadi di menit 90 setelah Juan Fernando Quintero menyamakan kedudukan menjadi 1-1. Artinya mereka harus bermain di waktu tambahan.
Kwang Jong mengubah gaya permainan Taeguk menjadi opera-operan pendek, yang ternyata mampu mengimbangi Los Cafeteros.
Waktu tambahan pun berakhir tanpa gol, sehingga harus dilakukan adu penalti. Artinya ketegangan pun menjadi lebih lama lagi. Maka tak mengherankan jika Kwang Jong tidak puas.
Selengkapnya di edisi cetak Berita Kota Super Ball