TRIBUNNEWS.COM - Bermain apik, bukan berarti tak ada kesulitan yang terjadi di kubu Irak. Warna permainan di lini depan menjadi masalah utama.
Pasalnya, Irak sudah mendapatkan kembali penyerang utama. Mohammad Abdul Raheem telah bebas dari hukuman akumulasi kartu. Sayangnya, di sisi lain, Farhan Shakor, yang jadi cadangan Raheem di dua laga sebelumnya, selalu mencetak gol krusial.
Inilah yang membuat Hakeem Shaker harus berpikir jernih. Ia harus jeli memilih bomber utama, yang diharapkan bisa menjadi mesin gol. Masalahnya, Uruguay memiliki lini pertahanan tangguh. Tim sekelas Spanyol yang mempunyai duet maut Jese Rodriquez dan Gerard Deulofeu dibuat mati kutu.
Selain itu, Uruguay tentunya juga memiliki Nicolas Lopez. Telah mencetak empat gol dan memberikan dua assist di turnamen ini, tak ada satu orang pun dalam skuad Uruguay yang punya dampak besar kecuali Lopez.
Pemain berusia 19 tahun yang merumput bersama klub Serie A Italia AS Roma ini terlihat sangat menikmati karier gemilangngya bersama Uruguay U-20. Dia diharapkan bisa melanjutkan aksinya mencetak gol ketika menghadapi Irak.
Lopez adalah bintang Uruguay ketika mereka membekap Nigeria di babak 16 besar. Dia juga pemain yang sangat merepotkan Spanyol dalam laga perempatfnal yang dimenangi dengan skor 1-0.
Setelah secara mengejutkan menyingkirkan favorit juara Spanyol, Uruguay tentunya tak ingin dipermalukan Irak yang sebelumnya berstatus underdog. Namun dengan semangat bak prajurit perang, Irak bisa saja berbalik memberi kejutan pada La Celeste.