Tribunnews.com, Jakarta - Pertandingan persahabatan Indonesia Dream Team melawan Arsenal di Stadion Utama Gelora Bung Karno Jakarta, Minggu (14/7) bisa dikatakan sebagai ajang pembuktian bagi pelatih timnas Jacksen F Tiago dalam meracik tim terbaiknya.
Namun jangan tanyakan hasilnya berapa. Banyak pihak termasuk pelatih Indonesia, Jacksen F Tiago tidak mau berandai-andai Indonesia Dream Team, yang merupakan cikal bakal Timnas Indonesia Prapiala Asia, mampu menekuk Arsenal pada laga persahabatan tersebut.
"Saya harus menjelaskan kalau target kami bukan mengalahkan Arsenal. Saya ingin membentuk tim sebelum menghadapi China (Prapiala Asia). Kalau mau diibaratkan, ini seperti melawan Mike Tyson. Mungkin kami bisa melancarkan pukulan-pukulan ringan," ungkap pelatih Indonesia Dream Team, Jacksen F Tiago, Sabtu (13/7) sore.
Melawan Arsenal, Jacksen tidak ingin dipusingkan dalam meramu komposisi pemain. Seusai pertemuan manajer kemarin sore, diputuskan seluruh pemain dari kedua belah tim boleh diturunkan.
Dalam beberapa sesi latihan terakhir, lini belakang diminta mengantisipasi umpan silang lawan. Duet bek tengah kemungkinan besar ditempati pemain naturalisasi Victor Igbonefo dan andalan Persisam Putra Samarinda, M Roby.
Di lini serang, pulihnya Boaz Solossa diharapkan menunjang daya gedor Indonesia. Ketika Boaz menjalani pemulihan cedera hamstring paha kiri, Jacksen sering menempatkan Ian Louis Kabes.
Boaz bakal diplot sebagai kapten pertama kemudian, Roby, serta Kurnia Meiga. Ketiganya ditunjuk dipercaya menjadi 'pemimpin' karena bisa mewakili Jacksen di atas lapangan.
Sementara itu, pada sesi uji lapangan kemarin malam, Wenger tidak memperlihatkan perbedaan materi latihan yang mencolok. Di awal, Wenger sekadar memberikan pemulihan kondisi kepada pemain.
Wenger menyatakan tidak mengetahui banyak mengenai kekuatan Indonesia Dream Team. Namun, ia bakal mewaspadai rata-rata pemain Asia yang memiliki mobilitas tinggi dan mengandalkan kecepatan. (eko)