News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Arsenal ke Indonesia

Jacksen F Tiago: Lawan Tim Dunia ada Sisi Buruknya

Penulis: Deodatus Pradipto
Editor: Toni Bramantoro
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pelatih Tim Nasional Indonesia, Jacksen F Tiago (dua kanan) berbincang dengan penyerang Timnas, Sergio van Dijk (kanan)

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Pelatih tim nasional Indonesia, Jacksen F. Tiago, menilai laga-laga uji coba melawan tim-tim kelas dunia memiliki sisi buruk. Menurut Jacksen, laga-laga semacam ini justru membuat mental para pemain menjadi buruk.

Setahun belakangan, Indonesia sebagai negara yang terkenal masyarakatnya sangat menggilai sepak bola mendapatkan kesempatan untuk dikunjungi tim-tim kelas dunia. Pertengahan 2013, Indonesia secara beruntun mendapatkan kesempatan yang sangat besar ketika dikunjungi oleh Belanda dan tiga tim raksasa Premier League, Arsenal, Liverpool, dan Chelsea.

Laga-laga semacam ini dipandang hanya sebagai tambang uang bagi pihak-pihak pengundang. Bagi persepakbolaan Indonesia, kedatangan tim-tim ini justru tidak memberikan dampak positif yang begitu signifikan karena terus menerus menelan kekalahan. Terakhir, Indonesia bahkan dicukur 0-7 saat menghadapi Arsenal di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Minggu (14/7/2013).

Jacksen F. Tiago menilai laga-laga semacam ini bisa membuat kepercayaan diri para pemainnya menjadi buruk. Kekalahan terus menerus dan respek yang terlalu berlebih kepada para lawan membuat timnas Indonesia seolah hanya menjadi pemanis pertandingan tim-tim dunia.

Sisi baiknya, Jacksen menilai melalui laga-laga semacam ini, kesalahan-kesalahan mendasar tim bisa mudah terlihat. Hasilnya, tim pelatih memiliki hasil evaluasi yang sangat bagus untuk kemudian dikembangkan menjadi suatu pemecah kebuntuan prestasi persepakbolaan Indonesia.

“Sebenarnya ada sisi baik dan ada sisi buruk. Kita memiliki mental yang kuat dan dari lawan-lawan yang kita hadapi ini, kita bisa memperoleh sebuah evaluasi yang lebih tepat karena kesalahan-kesalahan yang kita lakukan sangat jelas. Misalnya, antisipasi crossing, permainan umpan satu-dua lawan, pergerakan lawan tanpa bola, dan kepercayaan diri. Hal-hal seperti itu akan bisa terlihat lebih jelas dalam pertandingan-pertandingan seperti ini,” jelas Jacksen.

“Buruknya, secara mental, kembalikan kepada individu, kita terlalu respek terhadap nama besar. Seharusnya para pemain tetap percaya bahwa apa yang kita lakukan pada saat latihan sudah mengarah ke sesuatu yang positif. Saya akui hal itu merupakan suatu pekerjaan yang sangat berat. Saya akan berusaha semaksimal mungkin dan saya akan bekerjasama dengan para pengurus PSSI untuk membuat kepercayaan diri para pemain tetap terjaga,” lanjut Jacksen.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini