TRIBUNNEWS.COM – Menyusul kasus perusakan bus Persib oleh pendukung Persija Jakarta di Jakarta belum lama ini, Manajer Persib Umuh Muchtar menggelar pertemuan dengan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Roy Suryo serta Ketua Umum PSSI Arifin Djohar di Jakarta, Senin (15/7/2013).
Namun begitu, Umuh mengatakan bahwa pertemuan itu hanyalah bersifat pertemuan biasa yang tidak membahas secara resmi kasus perusakan bus oleh pendukung Persija itu.
"Hanya silaturahmi biasa saja, tidak secara khusus membahas kasus itu (perusakan bus Persib) serta perdamaian bobotoh dengan The Jak," kata Umuh di rumahnya, Gang Desa, Kiaracondong, Selasa (17/7/2013) siang.
Tapi Umuh membenarkan jika dalam pertemuan itu dia juga menyinggung kasus perusakan bus oleh pendukung Persija serta usulan Menpora soal perdamaian bobotoh dengan The Jak.
Umuh mengatakan, dia secara jujur dan gamblang menjelaskan apa yang dialaminya kepada Menpora dan Ketua Umum PSSI saat itu. Menurutnya, perusakan itu dilakukan secara sistematis dan sifatnya bukan teror biasa.
"Saya katakan kepada Menpora bahwa itu sudah masuk ke perbuatan kriminal karena bisa membunuh semua penumpang bus saat itu," kata Umuh berapi-api.
Sementara soal perdamaian dengan The Jak, Umuh dan manajemen Persib tidak bisa secara langsung turun tangan kepada bobotoh untuk meminta mereka mau berdamai.
"Saya tidak bisa ikut campur urusan bobotoh yang sudah sering mengalami korban oleh The Jakmania. Saya tidak bisa begitu saja menyuruh mereka (bobotoh) harus mau berdamai. Saya harus bicara dulu kepada bobotoh, pengurus organisasi bobotoh (viking, Bomber, The Bomb's dll) apa dan bagaimana pendapat dan pemikiran mereka. Jadi saya tidak bisa seenaknya saja menyuruh berdamai. Semua itu bobotoh sendiri yang menentukan sikap. Jadi semua perlu waktu, tidak bisa begitu saja," katanya.
Maka, kepada PSSI Umuh meminta agar mau menentukan sikap dan bersikap tegas tanpa pandang bulu. PSSI harus bisa menindak klub Persija karena meski secara organisasi tidak berhubungan langsung dengan klub, namun klub dan pendukung masih ada ikatan satu sama lain.
"Kalau pendukung berulah, hukum saja klubnya lalu tindak secara hukum pendukungnya. Ini berlaku bagi seluruh klub di ISL. PSSI dan BLI harus mau bertindak tegas. Sebelum mengajukan perdamaian, tegakkan dulu aturan dan tuntaskan kasus-kasus The Jakmania terhadap bobotoh termasuk perusakan bus kemarin," katanya.
Menurut Umuh, selama PSSI dan BLI tidak mau menegakkan aturan dan bertindak tegas, maka perdamaian bobotoh dengan The Jakmania hanya akan menjadi mimpi belaka. (set)