TRIBUNNEWS.COM - Pelatih Persebaya Surabaya Ibnu Graham ingin mencoret beberapa pemainnya setelah melakukan evaluasi.
Namun, keputusan Ibnu ini belum bisa dilakukan dalam waktu dekat karena bursa transfer Liga Prima Indonesia (IPL) sudah ditutup pada 14 Juli lalu.
Selain itu, keputusan mencoret pemain harus melibatkan manajemen.
"Beli pemain kan kebijakan manajemen juga. Ya kita maksimalkan yang ada. Depan kita mana yang kurang, itu yang fokus kita benahi di latihan," ujarnya.
Keputusan ini dianggap cukup ironis, karena krisi pemain kerap melanda skuad Baju Ijo, julukan Persebaya.
Menurut Ibnu, berdasarkan hasil evaluasinya, lini depannya perlu ada perubahan karena tidak berjalan sesuai dengan yang diharapkan.
"Kalau evaluasi saya, depan kita kurang tajam," ungkapnya, Jumat (19/7).
Untuk lini belakang dan tengah yang banyak ditinggalkan pemain karena krisis manajemen Persebaya beberapa waktu lalu, Ibnu mengaku sudah cukup puas.
"Tapi sebenarnya saya juga ingin mencoret pemain dan menggantinya dengan pemain baru," tegasnya.
Sementara dari Solo dikabarkan, striker Persis Solo Tri Handoko, mengajukan surat pengunduran diri ke manajemen dengan alasan demi masa depannya.
Tri Handoko yang sering berduet di lini depan Persis Solo bersama Ferryanto tersebut mengatakan, dirinya sudah menghubungi manajemen mengenai pengunduran dirinya dari tim berjuluk Laskar Sambernyawa itu.
Ia juga sudah mengurus surat keluar dari klub untuk mencari kepastian masa depannya dengan pindah ke tim lain yang serius mengikuti kompetisi.
"Saya mundur dari tim bukan ada berkaitan dengan masalah internal Persis. Namun, saya mencari kepastian masa depan saya bermain sepak bola," katanya.
Ia mengaku, sebenarnya merasa nyaman bermain memperkuat tim Persis Solo, tetapi pemain yang sering mengenakan nomor punggung 10 ini menyatakan membutuhkan kepastian untuk masa depannya.
Selengkapnya di edisi cetak Berita Kota Super Ball