Laporan Wartawan Tribunnews.com Deodatus S Pradipto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Acara pembagian tanda tangan pemain Chelsea kepada penggemar di Hotel Grand Hyatt, Jakarta, Rabu (24/7/2013), dinilai mengecewakan.
Bahkan, Sejumlah penggemar yang tidak bisa mendapatkan kesempatan merasa kegiatan ini tidak adil.
Agung, seorang penggemar merasa kecewa penyelenggaraan acara tersebut. Agung dan ketiga temannya, merasakan ketidakadilan karena hanya undangan yang bisa mendapatkan tanda tangan.
"Sungguh tidak adil. Cuma undangan dan orang dalam saja yang bisa dapat tanda tangan," ujar Agung kepada Tribunnews.com, Rabu siang.
Menurut Agung, dirinya dan penggemar Chelsea lain dibatasi oleh panitia. Tidak hanya merasa dibatasi, ia juga menilai tiket pertandingan dan biaya mengikuti kegiatan bersama Chelsea sangat mahal.
"Biaya ikut semua kegiatan, termasuk tiket pertandingan sangat mahal bila dibandingkan Arsenal dan Liverpool," keluh Agung yang berprofesi sebagai mahasiswa itu.
Anggota skuat Chelsea, Rabu (24/07/2013), dijadwalkan memberikan tanda tangan kepada sejumlah penggemar yang beruntung. Temu sapa dan pemberian tanda tangan itu, digelar secara ekslusif oleh Bank Nasional Indonesia, di Hotel Grand Hyatt, Jakarta.
Karena bersifat ekslusif, acara itu hanya bisa diikuti nasabah BNI, dan sejumlah undangan. Alhasil, fans The Blues yang tak memiliki undangan atau bukan nasabah bank pelat merah itu tak bisa masuk ke ruang acara.
Penggemar yang tidak mendapatkan kesempatan ini, awalnya berkumpul di lobi hotel. Namun, kerumunan penggemar ini diusir oleh petugas keamanan. Mereka diminta untuk berdiri di luar lobi.
Acara pemberian tanda tangan ini dijaga sangat ketat. Di depan ruangan kegiatan, terdapat papan peringatan bertuliskan Restricted Area.
Sejumlah pria berambut cepak denga kemeja rapi berdiri di depan meja pendaftaran. Dua orang polisi dengan pakaian dinas juga berdiri siaga.