TRIBUNNEWS.COM - Ketua Umum Jakmania Lariko Rangga Mone mengimbau kepada seluruh anggota pencinta Persija Jakarta agar tidak larut dalam kisruh adu komentar terkait pernyataan Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahya Purnama.
"Jakmania jangan terpancing komentar Pak Wagub yang menyatakan ingin membentuk klub baru selain Persija. Biarkan saja dia berkomentar apapun, anggap saja bentuk dukungan buat tim Persija," kata Lariko.
Sebelumnya, Ahok, menegaskan ingin membentuk klub baru sebagai kompetitor Persija. Gagasan ini dicetuskan Ahok karena menilai manajemen Persija tidak becus mengelola tim Ibu Kota.
Lariko menilai, semestinya Ahok lebih bijaksana menanggapi permasalahan Persija Jakarta. Telusuri dulu permasalahannya, dan ada utamakan cari solusi konkret untuk Persija, tidak serta merta langsung menyatakan komentar ingin membentuk klub baru.
"Jakmania di posisi independen, bukan pendukung Ferry Paulus (Ketua Umum Persija). Tapi, di dalam organisasi kita harus menghargai kepengurusan yang sedang berjalan. Biarkan dia berusaha dulu untuk membangun Persija sesuai waktu jabatannya. Jangan asal ada wacana mengganti kepungurusan manajemen," ujarnya.
Selain itu, Lariko menegaskan, saat ini klub-klub di Jakarta juga mengalami krisis di berbagai aspek.
Pemerintah Provinsi DKI disarankan untuk membantu pembinaan sepak bola klub-klub yang sudah ada, bukan dengan cara membentuk klub baru.
Permasalahan status PT Persija Jakarta yang tidak melibatkan Pemprov DKI, semestinya bisa didiskusikan dengan baik kepada manajemen.
"Jangan langsung diumbar ke media massa. Itu bisa menyebabkan banyak pandangan berbeda yang salah kaprah. Yang ada, Persija pecah lagi di tataran pengurus, sementara manajemen tim terbengkalai," ungkap Lariko.
Jakmania berharap Pemprov DKI peduli terhadap nasib Persija ke depan. Dengan kata lain, kedua belah pihak harus berupaya bergandengan tangan untuk membangun Persija.
Bukannya malah saling menjatuhkan. Dirinya juga berharap Ahok tidak menggeneralisir Jakmania sebagai kelompok suporter yang kerap berbuat rusuh.
Pemprov DKI justru harus turut andil melakukan edukasi terhadap suporter yang merupakan warga Jakarta.
"Jakmania kan anak-anaknya juga. Bukan harus dihilangkan, tapi mesti dirangkul dan dibina bersama. Tidak ada salahnya untuk memperbanyak agenda dan wadah untuk mengasah kreativitas positif kepada suporter. Jangan langsung menjustifikasi tanpa solusi," ujarnya.
Selengkapnya di edisi cetak Berita Kota Super Ball