TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Seperti yang diberitakan, Camara meninggal dunia karena serangan jantung saat menjalani sesi latihan rutin di Stadion Siliwangi, Jalan Aceh, Bandung, Jawa Barat, Sabtu, (27/7).
Direktur PT. Kreasi Performa Pasundan PBR, Marco Gracia Paolo mengaku kaget dengan meninggalnya Camara karena penyakit yang tidak pernah mereka duga sebelumnya.
"Terakhir, satu bulan yang lalu, kami melakukan general chek-upkepada seluruh pemain. Hasilnya excellent, jantung Camara bagus. Memang ada irama yang agak tidak beraturan. Tapi kata dokter sangat wajar. Mungkin karena banyak pikiran dan lain-lain. Semua orang kan sama, seperti itu," tuturnya seperti diwartakan Kompas.com.
"Dokter bilang Camara enggak ada keluhan apa-apa soal jantungnya. Tidak ada hal yang mengarah bahwa Camara mempunyai penyakit jantung.
"Tapi serangan jantung bisa diakibatkan karena beberapa faktor lain yang membuat jantung seseorang berhenti. Banyak sebab dan macamnya. Tapi, almarhum (Camara) tidak ada riwayat penyakit jantung, kesehatannya dilaporkan baik-baik saja."
PBR mengakui mereka batal melakukan otopsi untuk mengetahui persis penyebab kematian Camara karena pihak keluarga tidak mengizinkan.
"Kami sangat menghormati dan menghargai apa yang menjadi keinginan keluarga. Yang pasti, kami melakukan tanggung jawab sebaik-baiknya."
Camara baru bergabung dengan PBR pada Mei 2013. Sebelumnya, dia bermain untuk PSAP Sigli pada 2011-2012, dan Persiwa Wamena pada awal 2013.
Jenazah pria 27 tahun itu rencananya akan diberangkatkan ke Mali, Afrika Tengah, pada Selasa, (30/7).