TRIBUNNEWS.COM – Jauh dari kampung halaman saat merayakan Idul Fitri sudah menjadi resiko bagi Camara Namory. Rasa rindu akan kampung halaman harus ditahan-tahan oleh pemain asing milik PSPS ini.
Berada di Pekanbaru untuk merayakan Idul Fitri tidaklah pilihan yang baik bagi Camara. Ia pun bertolak ke Jakarta untuk menemui saudara-saudara se negaranya serta teman - temannya.
Kepada Tribun Pekanbaru, pemain asal Mali ini mengatakan merasa bosan sendirian di Pekanbaru. Sendiri di Hotel Green membuatnya jenuh. "Saya boring di sini sendiri. Tidak ada teman. Makanya saya mau ke Jakarta," kata Camara kepada Tribun Pekanbaru, Senin (5/8/2013).
Pemain bernama lengkap Camara Namory ini mengatakan berangkat ke Jakarta pada Senin sore. Tiket keberangkatan sudah dipesan oleh manajemen PSPS. "Manajemen bilang, kalau sudah di bandara nanti dikasih uang," kata Camara ketika ditanya mengenai pembayaran gaji.
Di Jakarta nanti, katanya, ia hanya akan berkumpul bersama satu senegaranya dan juga para pemain sepakbola asal Mali. Itulah yang akan dilakukan untuk merayakan Idul Fitri nanti.
Kembali ke Pekanbaru, Camara berencana setelah seminggu lebih usai Idul Fitri. Ia akan kembali bergabung dengan skuad PSPS untuk menjalani latihan seperti biasa. "Saya akan kembali setelah Idul Fitri," ujarnya.
Ia pun mengungkapkan rasa rindu kampung halamannya serta keluarganya. Di Mali, terangnya, perayaan Idul Fitri sedikit berbeda dengan di Indonesia. "Saya rindu kampung halaman saya. Orangtua saya serta saudaranya yang lain. Kalau tahun ini sepertinya saya tidak bisa pulang kampung," ungkapnya.
Musim ini, skuad PSPS sendiri didominasi pemain lokal. Hanya dua orang yang berasal dari luar Riau yakni Camara dan Novi. Dan Camara seoranglah merupakan pemain asing.