TRIBUNNEWS.COM - Massimo Ambrossini meninggalkan AC Milan musim ini. Milan masih memiliki Daniele Bonera dan Christian Abbiati, dua pemain berstatus senior dalam skuad Milan dan pantas menyandang ban kapten Rossoneri yang ditanggalkan Ambrossini.
Tapi manajemen Milan menunjuk Riccardo Montolivo sebagai pemimpin baru I Rossoneri. Tentu ada alasan kuat memilih Montolivo sebagai kapten tim meski yang bersangkutan bukan ber-DNA Milan asli.
Dan, kepemimpinan gelandang 28 tahun itu akan diuji ketika Milan melakoni laga kompetitif perdana musim ini menghadapi partai krusial playoff Liga Champions melawan PSV Eindhoven di Stadion Philips, Rabu (21/8) dinihari.
Meski berat, Montolivo mengaku sangat siap mengemban amanat menjadi pemimpin Milan dalam lawatan ke PSV yang bermarkas di Belanda tersebut. Sebelumnya dia mengungkapkan terima kasih kepada Abbiati dan Bonera yang ikhlas mendukung dirinya jadi Il Capitano Rossoneri.
"Abbiati dan Bonera adalah dua pria yang gentel. Bagiku menyandang ban kapten Milan adalah sebuah kehormatan. Tapi ini tugas berat dan Anda terkadang harus membaginya ke orang lain sebab di Milan ada lima pemain yang pantas memimpin tim," kata Montolivo dilansir foottball-italia.net, Senin (19/8).
Gelandang yang dibeli dari Fiorentina pada Mei 2012 ini pun mengemban misi membawa Milan lolos ke fase penyisihan grup Liga Champions. Montolivo percaya, kualitas dan pengalaman yang dimiliki Milan di ajang Liga Champions bakal jadi modal besar untuk menyingkirkan PSV.
Pemain Timnas Italia itu menyebut Diavolo Rosso kini sudah makin kuat dan amat siap untuk menyambut musim baru. "Kami adalah tim yang jauh lebih baik dari musim lalu. Kami lebih kuat dan merasa amat siap menyongsong musim baru," ujar Montolivo.
Namun ia juga menyadari ancaman serius yang bakal dihadirkan tim wakil Belanda itu. Apalagi PSV dinilainya adalah tim yang punya spesifikasi spesialis.
"PSV? Mereka tim yang segar dengan tradisi yang baik. Amat penting bagi kami untuk melakukan persiapan yang matang. Pada awal musim, terkadang kondisi fisik yang baik jauh lebih penting daripada kemampuan teknis yang dimiliki," ungkapnya.
Titik kelemahan Milan pada laga ini memang terletak pada daya saing para pemainnya yang belum sekalipun menjalani laga kompetitif. Dengan belum dimulainya kompetisi Serie A Italia, praktis Milan hanya menjalani laga uji coba dalam rangkain pramusim.
Itu artinya laga melawan PSV jadi laga perdana buat Milan untuk menjalani laga kompetitif dengan kewajiban memenangkan pertandingan, jika tidak ingin kehilangan tiket mentas di Liga Champions.
Beda halnya dengan PSV. Tim yang pernah disingkirkan Milan pada semifinal Liga Champions musim 2004-2005 ini telah lima kali menjalani pertandingan resmi atau laga kompetitif.
Dan dari lima laga itu, tiga pertandingan berstatus laga yang berlangsung di kompetisi domestik. Hasilnya PSV selalu meraih hasil gemilang. Mereka pun menjadi pemuncak klasemen sementara Liga Belanda.
Tim berjuluk Rood-witten Philips ini berharap gelandang barunya Park Ji Sung bisa tampil setelah mengalami cedera hamstring ringan. Dengan pengalamannya, kehadiran mantan gelandang energik Manchester United itu diharapkan bisa membantu PSV mengatasi Milan.