Laporan Wartawan Tribun Jogja, Susilo Wahid Nugroho
TRIBUNNEWS.COM, BANTUL - Belum adanya kejelasan kompetisi Indonesian Premiere League (IPL) yang dijalani Persiba Bantul akhirnya berbuntut panjang. Manajemen Persiba, tampaknya, akan memanfaatkan situasi itu untuk lepas tangan terkait pembayaran gaji pemain.
Para pemain Persiba terancam tak gajian lantaran tak ada latihan maupun pertandingan selama bulan Agustus ini. Sekretaris Persiba, Wikan Werdo Kisworo, mengisyaratkan hal itu.
Ia beralasan, Persiba telah menerapkan sistem gaji "tanpa bekerja tak ada uang". Artinya, hitungan gaji dibayarkan jika ada kegiatan latihan maupun pertandingan setiap bulannya.
"Kalau tak ada pertandingan dan latihan sama sekali, bisa saja kita tak membayarkan gaji," ucap Wikan kepada Tribun Jogja, Selasa (20/8).
Wikan menyebutkan, penerapan sistem yang tak lazim itu telah dilakukan saat pembayaran gaji bulan Juli lalu. Lantaran tak ada latihan dan pertandingan penuh selama Juli, manajemen memotong gaji pemain hingga separoh.
Hanya saja, Wikan mengaku masih membahas permasalahan ini lebih dalam. Artinya, belum ada keputusan final karena masih menunggu kesepakatan dari semua pihak.
"Kita inginnya tetap yang terbaik, yaitu tetap membayarkan gaji. Tapi dengan kondisi finansial tim seperti ini memang hal itu sulit dilakukan," alasan Wikan.
Tanda-tanda manajemen ingin lepas tanggung jawab, juga terlihat dari pernyataan Wikan yang tak melarang pemain jika memutuskan angkat kaki dari Persiba jika gaji Agustus tak dibayarkan. "Kami memahami kondisi pemain yang butuh penghasilan dengan cara keluar dari Persiba," ucapnya lagi.
Saat Tribun Jogja hendak mengonfirmasi, belum ada pemain yang bisa menanggapi terkait kemungkinan kebijakan yang tak sesuai kontrak bersama manajemen Persiba itu.(sus/tribun jogja)