TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Pelatih Persib Bandung Djadjang Nurdjaman atau yang akrab disapa Djanur mengaku jengkel setelah ditekuk 1-2 di kandang sendiri oleh tamu dari Papua Persiram Raja Ampat pada laga lanjutan kompetisi Indonesia Super League di Stadion Si Jalak Harupat Soreang Kabupaten Bandung, Sabtu (24/8/2013).
Menurut Djanur, yang membuatnya menjadi jengkel adalah strategi mengulur waktu yang diterapkan oleh Persiram pada pertandingan sore ini. "Sangat menjengkelkan saya dan para pemain. Taktik mengulur waktu yang terlalu berlebihan," ujar Djanur saat konferensi pers seusai pertandingan.
Djanur menambahkan, patahnya rekor tidak pernah kalah selama menjalani laga kandang di musim kompetisi ISL 2012-2013 ini sangat di luar dugaan. "Sungguh sangat di luar dugaan. Saya tidak menyangka kami main sejelek ini," aku Djanur.
Menurutnya, kekalahan tersebut disebabkan oleh lengahnya lini belakang Persib pada babak kedua sehingga celah yang tercipta di lini belakang mampu dimanfaatkan secara maksimal oleh Lee Soung Yong yang pada saat itu bermain sebagai second striker.
"Pada babak pertama kita tidak berkembang. Pada saat kita mau bangkit di babak kedua, kita malah kecolongan," terangnya.
Meski dinilainya lini belakang banyak membuat kesalahan, Ia juga mengkritik lini tengah dan depan yang banyak membuang kesempatan mencetak gol saat tertinggal dua gol dari tim berjuluk 'Dewa Laut'. Koreksi pada tim, kata dia, akan dilakukan di semua lini.
Djanur juga mengaku jeda waktu antar pertandingan di pengujung kompetisi terlalu mepet. Hal tersebut mengakibatkan pemain belum pulih benar usai menggilas Persidafon di pertandingan sebelumnya.
"Kita belum bangkit dari jeda waktu sebelumnya sehingga pemain belum tampil sempurna. Paling tidak kita akan berusaha mencoba melupakan hari ini (kekalahan) untuk bangkit kembali menghadapi sisa pertandingan," pungkas Djanur.