TRIBUNNEWS.COM, PALEMBANG - Selain berharap akan ketajaman lini depan pada Dzumafo, Kas juga terus mewanti-wanti lini pertahanan agar waspada dengan barisan predator yang dimiliki Persisam. Selain tentu saja striker asal Pantai Gading, Lancine Sanogo Kone, ternyata masih ada dua sosok lainnya yang juga menjadi perhatiannya, yakni Ferdinand Sinaga dan Osas Marvelous Saha.
“Kita tidak hanya waspadai Kone saja, sebab Persisam juga punya striker haus gol yakni Ferdinand dan Osas. Belum lagi nama pemain muda, Bayu Gatra yang juga memiliki kecepatan diatas rata-rata. Semuanya harus kita matikan agar mereka tidak dapat leluasa melakukan gerakan di area kotak penalti,” ungkapnya.
Kewaspadaan penuh dari seluruh pemainnya terutama lini belakang, lanjut Kas, wajib dijaga disepanjang pertandingan lantaran ketiga predator itu cukup konsisten dalam menjebol gawang lawan. Terbukti, kendati tim yang dibela sedang mengalami paceklik kemenangan dilima laga terakhir, namun ketajaman ketiganya tetap terjaga. Artinya tugas berat bagi Lee Dong Wong dkk untuk menjaga pertahanan bersama-sama dengan Abdul Rahman.
“Kita akan percayakan pertahanan pada Lee, karena cedera engkelnya sudah semakin membaik. Jadi dia akan kita turunkan sejak menit awal,” terang Kas.
Sementara itu Head Coach Persisam Samarinda, Sartono Anwar menyatakan timnya sudah sangat siap jelang pertandingan lawan SFC nanti. Kendati saat ini kondisi timnya sedang terpuruk karena dalam lima pertandingan terkakhir tidak pernah menang, tapi secara keseluruhan mental para pemainnya tetap terjaga. Dia beranggapan fase buruk bagi sebuah tim merupakan hal yang wajar dan setiap pemain harus siap menghadapinya.
“Saya rasa kekalahan kita dalam lima pertandingan terakhir bukan karena mental pemain yang jelek, tapi lebih kepada permainan lawan yang memang lebih baik dari kita,” terangnya.
Untuk itu, Santono menegaskan bakal memberikan arahan khusus bagi anak asuhnya saat lawan SFC nanti, permainan agresif harus tetap diperagakan meskipun berstatus sebagai tim tamu. Tak kalah pentingnya adalah harapan agar pertandingan nanti berjalan dengan fair dan adil, tanpa adanya keberpihakan wasit yang menguntungkan tuan rumah.
“Kita tidak ingin kejadian saat laga terakhir lawan Pelita Bandung Raya (PBR) pada Minggu (25/8/2013) kemarin tidak kembali terulang. Wasit sudah menjalankan ‘tugasnya dengan baik’ dan dia berhasil. Kita tidak masalah kalau kalah dengan cara fair, tapi ini tim kita dikalahkan wasit, sehingga mental pemain down,” lugasnya.
'Kembaran' Shin Tae-yong yang Aslinya Tak Gila Bola, Suwito Sosok Mirip Pelatih Timnas U23 Indonesia
Breaking News: Ketum PSSI Resmi Perpanjangan Kontrak Shin Tae-yong Sebagai Pelatih Timnas Indonesia!