TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Jalan terjal untuk mengupayakan unifikasi (penyatuan) PSMS Medan, tampaknya belum bakal berakhir.
Termutakhir, pengurus PSMS versi PT Liga Indonesia (LI), mempertanyakan upaya unifikasi yang difasilitasi oleh Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kota Medan.
Wakil Ketua 4 PSMS PT LI Juanda, justru menilai rencana penyatuan PSMS tersebut merupakan hal yang tidak perlu dilakukan.
"PSMS ini kan dari dulu sudah satu. Jadi apanya lagi yang mau disatukan," katanya kepada Tribun di Medan, Jumat (30/8/2013).
Juanda mengatakan, orang-orang yang sibuk dengan penyatuan PSMS ini tidak mengerti permasalahan yang sesungguhnya.
"Mereka itu tidak paham dengan kondisi PSMS saat ini. Kongres PSSI pada tanggal 17 Maret 2013, sudah memutuskan kalau PSMS yang berada dinaungan PT LI yang dinyatakan sah dan berhak mengikuti kompetisi Divisi Utama musim depan," tuturnya.
Sebaliknya, sambung Juanda, PSMS versi LPIS sudah dinyatakan tidak sah. Jadi, upaya penyatuan PSMS hanya akal-akalan segelintir orang.
"Bagaimana mungkin yang sudah satu mau disatukan lagi. Ini kan tidak masuk akal. Saya harap mereka lebih logis dalam melihat permasalahan yang terjadi," ujarnya.
Juanda juga mempertanyakan peran KONI dalam upaya penyatuan tersebut. Menurutnya, KONI tidak berhak turut campur untuk mempertemukan 40 klub anggota PSMS.
"40 klub itu kan anggota PSMS, bukan anggota KONI. Jadi, kalaupun ada pertemuan 40 klub, harus difasilitasi oleh PSMS. Jadi saya berharap KONI Medan lebih bijak dalam memandang permasalahan tersebut," tandasnya. (cr8)