TRIBUNNEWS.COM – Menjelang laga kualifikasi Piala Asia 2015 menghadapi China pada 15 Oktober mendatang di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, PSSI kesulitan mencari lawan uji coba bagi timnas senior.
PSSI telah mengajukan tawaran kepada beberapa negara, termasuk Federasi Sepak Bola Hong Kong (HKFA). Hong Kong dinilai memiliki permainan serupa timnas China. Namun rencana pertandingan uji coba pada 29 September itu terpaksa dibatalkan.
Organisasi pimpinan Djohar Arifin Husin itu kemudian mengajukan tawaran bertanding menghadapi timnas Macau. Melihat rangking FIFA, Macau saat ini berada di peringkat ke-201 dunia.
Pengamat sepak bola nasional, Mohammad Kusnaeni mengatakan, seharusnya PSSI minimal mencari lawan sepadan bagi timnas. Sebab ini merupakan persiapan menghadapi kejuaraan Asia, jadi jangan main-main di dalam memilih lawan.
“Macau memiliki tipe permainan seperti China, tetapi sangat disayangkan apabila dalam masa persiapan kita hanya melawan Macau. Mengapa tidak tim dari negara-negara kuat di kawasan Asia, seperti Korea Selatan, Korea Utara, dan Jepang,” tuturnya saat dihubungi, Minggu (1/9/2013).
Ia kemudian mempertanyakan kerja dari PSSI dan manajemen tim nasional (BTN) yang dinilai tidak serius menangani timnas. Itu terlihat dari pemilihan lawan yang akan dihadapi pada laga uji coba.
Dia membandingkan, keberhasilan promotor mendatangkan timnas Belanda serta tiga klub elite Liga Inggris, yakni Arsenal, Liverpool, dan Chelsea pada bulan Juni-Juli dengan kerja dari PSSI yang kesulitan dalam mencari lawan ujicoba.
“Memilih Macau sebagai lawan, terlihat PSSI apa adanya saja. Mereka selama ini hanya mengandalkan promotor untuk mendatangkan tim. PSSI, khususnya kesekjenan harusnya pro aktif menjalin hubungan komunikasi dengan federasi negara lain, sehingga tidak kesulitan,” ujarnya.