TRIBUNNEWS.COM - Pelatih SSB Jayakarta Sukarna meminta anak didiknya tidak memersoalkan kondisi lapangan dalam lanjutan kompetisi LKG U-14, pekan ke-26, Minggu (01/09/2013).
Faktor rumput sintetis justru berpotensi untuk menguji kemampuan teknik pemain.
Jayakarta dijadwalkan menghadapi Tunas Patriot di Lapangan Pertamina Simprug, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan. Biasanya, kompetisi bergulir di Gelanggang Olahraga dan Rekreasi (GOR) Ciracas, Jakarta Timur. Namun, lokasi itu digunakan untuk penyelenggaraan Pekan Olahraga Pelajar Nasional (Popnas) ke XII/2013.
Berbeda dengan GOR Ciracas, lapangan Pertamina Simprug menggunakan rumput sintetis. Permukaan jauh lebih rata. Kondisi ini menunjang setiap tim untuk bermain cepat menggandalkan umpan menyusur tanah.
Satu kendala yang muncul, kaki pemain terasa lebih panas dari biasanya. Ini menyulitkan pemain dari tim yang bertanding pada siang hari. Apalagi jika matahari bersinar terik.
"Tapi saya selalu menanamkan kepada pemain bahwa kondisi lapangan sama saja. Tidak ada yang berbeda. Jadi tidak boleh lagi ada alasan untuk menyalahkan lapangan. Justru dengan kondisi yang lebih rata, mestinya umpan pemain lebih akurat," kata Sukarna, Sabtu (31/8) siang.
Jayakarta kini menempati posisi 'aman' ke-13 dengan nilai 15. Mereka hanya terpaut dua poin dari dua tim di bawahnya; GOR Ragunan dan Putra Melati. Sukarna berharap pemainnya bisa mengambil poin penuh agar tidak terpeleset ke urutan tiga paling bawah.
Sedangkan Tunas Patriot belum beranjak dari dasar klasemen nyaris setengah tahun terakhir.
Pelatih Tunas Patriot Jaelani menyatakan, tidak ingin menyerah hingga kompetisi berakhir.
Ia menargetkan agar timnya naik satu hingga dua peringkat. Sekadar informasi, tiga tim paling bawah harus mengikuti babak play-off dengan tim pendatang baru untuk kembali berkompetisi di LKG U-14 2014.
Sementara pelatih SSB Annisa Pratama Gilang Ramadhan, mersa yakin pemainnya cepat beradaptasi dengan rumput sintetis. Pemain diharapkan lebih maksimal dalam memeragakan umpan pendek, umpan silang, dan tendangan ke gawang.
Tiga hal itu ingin dimaksimalkan untuk menahan laju pemuncak klasemen sementara, Asiop Apacinti. Tim berjuluk Mutiara dari Senayan itu mengoleksi nilai 68, unggul 12 poin dari peringkat dua, Kabomania. Dengan sisa lima pertandingan, Asiop hanya membutuhkan empat poin tambahan untuk juara.
Selengkapnya di edisi cetak Berita Kota Super Ball