TRIBUNNEWS.COM - Ketua Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI) Haryo Yuniarto menyatakan, hanya empat hingga enam tim dari kompetisi Liga Prima Indonesia (LPI) yang layak mengikuti kompetisi Liga Indonesia musim 2014.
Sebagian besar klub terkendala finansial.
Haryo mengaku, pihaknya sudah menerima laporan dari PT Liga Prima Indonesia Sportindo (LPIS) selaku pengelola kompetisi dan PT Liga Indonesia (LI), operator kompetisi Liga Super Indonesia (LSI).
Berdasarkan data statistik itu, hampir seluruh klub kesulitan memenuhi hak pemain dan pelatih. Haryo memperkirakan, tunggakan klub dari LPI dan LSI mencapai Rp 2 miliar.
"Kalau soal tunggakan gaji, BOPI tidak bisa masuk lebih dalam. Kalau pemain yang gajinya belum dibayar, silakan tuntut sesuai hukum," ujarnya kepada Berita Kota Super Ball di sela-sela festival sepak bola antar SSB Piala Bergilir Mensesneg 2013 U-12 se-Jabodetabek, Minggu (01/09/2013) pagi.
"Jika ada klub yang menunggak, tuntutannya akan terus berlanjut hingga musim kompetisi mendatang. Kami sedang memformulasikan dengan PSSI dan PT Liga soal kompetisi musim 2014. Di kompetisi LSI, sekitar 16-17 layak ikut kompetisi. Dari LPI mungkin hanya 4-6 klub yang sehat," tambah Haryo.
Ketika ditanya mengenai 'melempemnya' BOPI dalam mengawal kompetisi di Indonesia, Haryo menyebutkan, percuma jika kompetisi dihentikan setengah jalan.
Sebelum kick-off LSI, BOPI sempat tidak mengeluarkan rekomendasi. Hal itu krusial karena menentukan apakah pihak kepolisian memberikan izin keramaian atau tidak.
Selengkapnya di edisi cetak Berita Kota Super Ball