TRIBUNNEWS.COM, JOGJA - Warga resah atas maraknya isu di sosial media yang memberitakan bahwa banyak korban meninggal dunia saat kerusuhan suporter di Stadion Manahan Solo saat pertandingan Persis Solo melawan PSS Sleman.
Akibat isu tersebut, salah satu warga Gentan, Baki, Sukoharjo, bernama Teguh (36) mengaku khawatir untuk berpergian ke Solo, apalagi menggunakan sepeda motor miliknya yang bernomor polisi AB.
"Beberapa saat setelah pertandingan, banyak isu di sosial media, salah satunya di Twitter bahwa akan ada sweeping kendaraan berplat nomor AB di Solo," katanya kepada Kompas.com, Rabu malam (4/9/2013).
Hal yang sama dirasakan I Nyoman, mahasiswa asal Solo yang kuliah di salah satu univeritas negeri di Jogjakarta. Warga Mojosongo, Solo tersebut juga takut kalau pergi ke Jogjakarta untuk kuliah, Kamis besok. "Saya dengar kabar ada sweeping kendaraan bermotor plat AD di Sleman, takut kena salah sasaran saja, mas," katanya.
Sementara itu, Kasubag Humas Polresta Solo AKP Sis Raniwati menegaskan, tidak ada isu sweeping kendaraan dengan plat nomor Jogjakarta di Solo. Sis juga membantah tidak ada korban meninggal dalam peristiwa keributan suporter pada Rabu sore di Stadion Manahan.
"Tidak ada yang meninggal dan tidak ada isu sweeping di Solo atau adanya isu pemerkosaan. Petugas sudah melakukan patroli di Solo dan aman. Warga diimbau jangan terpancing dengan isu yang beredar," katanya.
Seperti diketahui, keributan terjadi antar suporter di Stadion Manahan Solo saat pertandingan Persis Solo melawan PSS Sleman. Tujuh korban luka langsung dibawa ke Rumah Sakit Brayat Minulyo. Satu korban masih dalam kondisi kritis.