TRIBUNNEWS.COM -- Ketua Komdis PSSI, Hinca Pandjaitan, mengatakan bahwa PT Liga Prima Indonesia Sportindo (LPIS) adalah pihak yang paling bertanggung jawab terhadap kerusuhan yang terjadi di pertandingan Divisi Utama Persis Solo melawan PSS Sleman.
"PT LPIS yang harus bertanggung jawab. Pengelola liga telah membiarkan pertandingan yang seharusnya tidak dilakukan. Bahwa Persis Solo telah kami didiskualifikasi, dan pertandingan itu dilakukan tanpa izin yang juga mengakibatkan munculnya kerusuhan," tutur Hinca saat ditemui di Kantor PSSI, Rabu (11/9/2013) malam.
Pertandingan yang digelar di Stadion Manahan Solo, Rabu (4/9/2013) pekan lalu itu semestinya tidak terselenggara, lantaran Persis Solo merupakan tim dengan status didiskualifikasi. Pemberian sanksi didiskualifikasi merupakan hukuman disiplin, karena klub berjuluk Laskar Samber Nyawa itu melakukan walk out dari pertandingan sebanyak beberapa kali.
Pertandingan itu kemudian berujung kerusuhan, sesaat jeda turun minum, para pemain PSS Sleman memutuskan tidak memasuki ruang ganti pemain. Anang Hadi dkk memilih tetap di dalam lapangan, guna menghindari lemparan botol, batu, dan gulungan kertas, yang dilemparkan suporter Persis.
Setelah suasana sedikit kondusif, pemain PSS akhirnya bisa memasuki ruang ganti pemain di jeda pertandingan. Sayang, mereka tak kunjung keluar dan ruang ganti hingga wasit memutuskan jika PSS kalah WO karena tak mau melanjutkan pertandingan.
Hinca Pandjaitan menilai, kasus ini sangat serius. Apabila PT LPIS tidak mampu menjelaskan akan berakibat fatal terhadap kompetisi. Oleh karena itu, pihaknya akan melakukan pemanggilan terhadap PT LPIS pada Kamis besok.
"PT LPIS kami panggil karena tidak mengindahkan keputusan komdis. Mereka tidak memenuhi surat yang menyatakan bahwa Persis Solo adalah klub yang telah didiskualifikasi," ujarnya.
Setelah menerima penjelasan dari LPIS, Hinca Pandjaitan mengatakan, pada pekan depan dia akan memanggil seluruh pihak terkait pertandingan Persis Solo melawan PSS Sleman. "Minggu depan seluruh pihak terkait akan dipanggil. Termasuk perangkat pertandingan," tuturnya.