TRIBUNNEWS.COM - Real Madrid boleh saja punya barisan depan yang tak perlu lagi diragukan ketajamannya. Sejumlah rekrutan baru Carlo Ancelotti seperti Isco, Asier Illarramendi, dan Gareth Bale plus bintang utama mereka, Cristiano Ronaldo, mempertegas Los Galitos merupakan tim potensial jadi tim pencetak gol terbanyak musim ini di berbagai pertandingan.
Tapi apa itu menjamin langkah Madrid melenggang mulus? Jawabannya belum tentu. Terlebih di kompetisi Eropa. Masih ingat laga Semifinal Liga Champions musim lalu? Real Madrid tersingkir dari Liga Champions oleh Borussia Dortmund. Itu menjadikan mereka gagal mewujudkan ambisi mengangkat tropi Champions untuk ke-10 kalinya.
Soal itu, Don Carlo, sang pelatih, punya analisa. Pertahanan jadi titik lemah. Bukan lantaran para punggawa di barisan ini loyo. Melainkan fokus dan konsentrasi yang bisa terpecah di tengah padatnya jadwal pertandingan.
Itu pula yang membuat Carlo Ancelotti membuat ramuan khusus, utamanya pemain di bawah mistar. Kiper (mantan) nomor satu mereka, Iker Casillas seperti diketahui belakangan kerap duduk di bangku cadangan di liga BBVA. Pun, Ancelotti memastikan, Casillas jadi pilihan utama pada laga-laga Madrid di Liga Champions.
"Iker Casillas adalah seorang pemain profesional. Ia layak mendapatkan respek karena ia adalah kapten Real Madrid. Inilah alasan saya berbicara dengannya, untuk menjelaskan situasi yang terjadi kepadanya. Kami membutuhkan dua kiper istimewa musim ini, dan saya yakin ia akan mendapatkan kesempatan untuk tampil di kemudian hari," ungkap Ancelotti.
Dalam sejarah kepelatihannya, Ancelotti pernah menggunakan sistem dua kiper seperti ini ketika berada di AC Milan. Christian Abbiati diserahinya Serie-A, sedang Dida di Liga Champions.
Artinya laga Galatasaray kontra Madrid bakal ajang pembuktian buat Casillas jika ia masih kiper terbaik yang dimiliki Madrid. Iker Casillas juga tentu tak ingin kehilangan tempat di timnas Spanyol jelang Piala Dunia 2014.
Pasalnya, kiper-kiper Spanyol lain, seperti Pepe Reina, Victor Valdes, dan David de Gea, menjadi pilihan utama di klubnya masing-masing. Ketiganya berpeluang besar menggusur Casillas dari skuad La Furia Roja andai tak kunjung tampil. Kesimpulannya, inilah ajang pembuktian bagi Casillas.
Tentu tak akan mudah. Galatasaray tersehor sebagai tim jago kandang. Kala bermain di Istambul mereka menjelma jadi tim yang sulit dikalahkan. Sejauh ini, Galatasaray baru kehilangan hanya dua dari 14 pertandingan kandang terakhir mereka di kompetisi Eropa. Madrid juga harus berlaga tanpa gelandang Xabi Alonso yang tengah cedera.
Tapi Galatasaray punya catatan buruk saat berlaga lawan tim-tim Spanyol. Mereka harus bermain tanpa kemenangan selama 12 pertandingan beruntun termasuk ketika mereka bermain Real di perempat final musim lalu. Saat itu meski mereka membukukan kemenangan kandang 3-2, Madrid tetap lolos ke babak berikut karena unggul agregat 5-3.
Faktor Ronaldo jadi kunci Madrid. Megabintang ini tengah on fire dan terus mencetak gol di ajang liga Champions. CR7 telah membukukan 21 gol dalam sebelumnya 19 pertandingan Liga Champions. TRIBUNNEWS
Ulasan Jelang Liga Champions di Tribun Jakarta Digital atau copy paste link berikut http://digital.jakarta.tribunnews.com/index.php/edition/2013/09/16/petang