News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Piala AFF U19

Awas! Harapan Tinggi Bisa Bikin Pemain Tertekan

Penulis: Deodatus Pradipto
Editor: Ravianto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Timnas U-19 Indonesia (SURYA/ERFAN HAZRANSYAH)

TRIBUNNEWS.COM, SIDOARJO – Harapan tinggi masyakarat Indonesia terhadap tim nasional U-19 ternyata menjadi buah simalakama. Harapan tinggi tersebut justru menjadi beban bagi para pemain muda.

Ketika tim nasional U-19 mentas di Piala AFF, mereka seolah memberikan titik terang di antara meredupnya prestasi persepakbolaan nasional. Ironisnya, justru hal tersebut yang menjadi buah simalakama. Ekspektasi publik yang begitu tinggi justru membuat para pemain muda ini merasakan tekanan yang begitu luar biasa.

“Justru itu yang saya takutkan. Jangan berikan beban kepada para pemain ini dengan menjadikan mereka seolah-olah penghapus dosa persepakbolaan kita. Tidak bisa seperti itu. Jangan sampai juga ketika nanti kami menjadi juara, publik terlalu mengagungkan mereka, tapi kalau mereka tidak menjadi juara juga jangan disebut mereka tidak memiliki potensi,” kata pelatih Indra Sjafri saat berbincang-bincang dengan Tribun.

Indra menuturkan akibat ekspektasi yang tinggi tersebut, para pemainnya kerap melakukan kesalahan di atas lapangan seperti terlalu terburu-buru. Ekspektasi tersebut sekaligus membuat para pemain cenderung ingin memperlihatkan kemampuan individu masing-masing.

“Sampai sekarang ini kami belum bisa memberikan keyakinan kepada mereka untuk bermain seperti biasa dan tidak perlu selalu ingin memuaskan penonton. Hal seperti ini justru menjadi buah simalakama, tapi kami tidak menyalahkan penonton karena ini merupakan proses bagi para pemain,” jelas Indra.

Indra kemudian mengungkapkan ekspektasi tinggi itu pun bisa membuat pemainnya stres. Alqomar Tehupelasury misalnya yang mengaku sesak nafas karena stres melihat keramaian penonton ketika menghadapi Myanmar beberapa hari lalu. “Bayangkan saja orang dari kampung yang akhirnya disaksikan oleh puluhan ribu,” kata Indra.

Stres ini tidak hanya dialami oleh Alqomar. Meski tidak bercerita kepada dirinya, Indra bisa melihat dari wajah para pemain jika mereka bertanya-tanya bagaimana cara memuaskan penonton.

“Apalagi nanti pertandingan melawan Malaysia. Ini pertandingan yang seolah-olah disebut sebagai perang dunia oleh publik, padahal sebenarnya biasa-biasa saja. Dendam di sektor lain dibawa ke sepak bola sehingga menjadi hal tidak bagus bagi kami,” ujarnya. 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini