TRIBUNNEWS.COM – Dukungan tulus dari ibunya untuk menjadi pesepakbola membuat Evan Dimas Darmono sering menangis jika mengingat hal tersebut. Sebagai balas budi, Evan Dimas pun berambisi membawa kedua orangtuanya menunaikan ibadah Haji.
Dengan beasiswa dan gaji sebagai pemain di Persebaya membuat Evan Dimas tidak lagi menjadi beban bagi kedua orangtuanya. Dari pendapatannya sebagai pemain, meski tidak seberapa Evan kerap menyisihkan untuk kemudian diberikan kepada ibunya. Tak hanya ibu, setidaknya Evan sudah bisa menghibur ketiga adiknya.
“Saya sayang sekali kepada adik-adik saya. Setiap saya pulang, pasti saya selalu ajak mereka bermain ke mana saja untuk menghibur mereka. Kadang saya juga suka menjajani mereka seperti makan bakso,” tutur Evan yang sudah pernah mengunjungi sejumlah negara di Asia berkat sepak bola.
Rasa cinta Evan kepada keluarganya sungguh mendalam. Evan mengakui sebagai pemain sepak bola dia harus kerap berjauhan dengan keluarganya.
“Saya selalu terpikirkan keadaan keluarga saya di rumah, tapi mau bagaimana lagi, ini sudah risikonya jadi pemain sepak bola. Untungnya sekarang komunikasi dengan keluarga sudah lebih mudah. Dulu saya tidak punya telepon genggam sehingga bingung bagaimana cara berkomunikasi dengan mereka,” kata Evan kepada Tribunnews.com.
Sekarang Evan bisa mulai tersenyum. Perjuangan sulitnya dalam merintis karier terbayarkan oleh kesempatan membela tim nasional U-19 di Piala AFF. Sebagai tanda balas budi, Evan pun ingin mempersembahkan trofi juara kepada keluarga dan bangsa Indonesia.
“Saya sampai menangis karena terharu ingat pengorbanan ibu dan keluarga saya. Fokus saya saat ini adalah meraih prestasi dan menyenangkan orang tua. Kalau bisa saya ingin membawa mereka naik haji,” ungkap pemuda 18 tahun itu.