Laporan Wartawan SURYA, Fatkhul Alami
TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Kapten Tim Nasional Indonesia U-19, Evan Dimas Darmono tak memikirkan sepak bola saja untuk masa depan dia. Ketika libur latihan atau pertandingan, Evan mengejar ketinggalan kuliah di Fakultas Ilmu Solial dan Politik (FISIP) Jurusan Administrasi Negara Universitas Dr Soetomo Demester III.
"Kuliahnya bareng aku, tapi kami diberi dispensasi kalau padat latihan dan pertandingan," aku Solikin, teman kuliah sekaligus pemain Persebaya 1927.
Solikin mengenal Evan sudah cukup lama. Keduanya sudah bersama-sama bermain sepak bola sejak bergabung di tim Surabaya di Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) 2011yang berlangsung di Kota Kediri.
Solikin mengaku, sosok Evan memang gila sepak bola. Dia cukup rajin berlatih dan memiliki mental kuat dalam urusan sepak bola. Apa pun akan dilakukan demi bermain sepak bola.
"Dia (Evan Dimas) sangat cinta bola dan Persebaya. Keinginannya bisa bermain bersama Persebaya karena tim di kotanya sendiri," ucap Solikin.
Sebagai teman dekat, baik Solikin dan Evan juga kerap berdiskusi dan berbagi masalah. Termasuk persoalan alih status Evan dari pemain amatir ke profesional di Persebaya yang belum disahkan PSSI.
"Evan pernah cerita dan merasa gelo (jengkel) karena statusnya belum disahkan. Dia ingin cepat-cepat bisa membela Persebaya," jelas Solikin.
Solikin menceritakan, Evan memang anaknya agak pendiam. Ia lebih banyak melakukan sesuatu pekerjaan yang dianggap baik. "Tapi dia (Evan) sudah punya pacar Mas, meski diam begitu," ungkap Solikin.
Sama orangtuanya, kata Solikin, Evan juga sangat menghormati dan mencintai. Apa yang dipesankan oleh orangtuanya, Evan tidak pernah membantah. "Kalau sama orangtua, Evan sangat penurut dan patuh," tambahnya.