Laporan Wartawan Tribun Jakarta, Glery Lazuardi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tim Nasional Indonesia U-23 mendapatkan pembelajaran dari keikutsertaan di cabang olahraga sepak bola ajang Islamic Solidarity Games (ISG) III.
Skuat Garuda Muda tidak diunggulkan di pesta olahraga antar negara anggota Organisasi Konferensi Islam (OKI). Meskipun tidak diunggulkan, namun skuat asuhan pelatih Rahmad Darmawan mampu meraih medali perak.
Pelatih Timnas Indonesia U-23, Rahmad Darmawan menjadikan ajang ISG sebagai sarana mempersiapkan tim, sebelum berlaga di SEA Games XXVII di Myanmar pada Desember 2013.
"ISG sebagai sarana uji coba supaya dapat menyiapkan tim yang lebih baik. Membangun tim menggunakan metode terbaik. Setelah ini, kami akan melakukan evaluasi demi menyiapkan tim untuk SEA Games," katanya saat dihubungi, Senin (30/9/2013).
Timnas Indonesia U-23 dikalahkan Maroko U-20 1-2 pada babak final di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring, Palembang, Minggu malam.
Alfin Tuasalamony membuka keunggulan Garuda Muda pada menit ke-9. Sayang, keunggulan 1-0 pada babak pertama tidak bertahan lama.
Pada babak kedua, Singa Atlas membalikkan keadaan melalui gol yang dicetak El Hassouni menit ke-72 dan El Karti Walid menit ke-82.
"Maroko bermain efisien dan mampu mendominasi. Begitu juga dengan ketahanan fisik para pemain-nya," tuturnya.