TRIBUNNEWS.COM - Sol Campbell, mantan pemain Timnas Inggris dan bek Arsenal baru saja selesai menjalani kursus pelatihan.
Akan tetapi, ketimbang melatih tim di Inggris dia lebih memilih memulai karier pelatih di negara lain.
Kenapa ya? Ternyata, hal itu terkait prasangka terhadap pelatih berkulit hitam yang menurut Campbell masih sangat tinggi di Liga Inggris.
"Saya ingin memulainya di luar negeri. Tidak ada kesempatan untuk saya di sini. Rasanya tidak ada hingga terjadi perubahan sikap di sini," ujarnya, dalam wawancara dengan The Guardian, akhir pekan lalu.
Campbell yang bermain 73 kali untuk The Three Lions dan memenangkan dua trofi Liga Inggris bersama Arsenal dikenal sebagai salah satu bek terbaik dunia. Dia mengakhiri 19 tahun kariernya sebagai pemain sepak bola profesional pada Mei 2012 lalu.
"Setiap orang harus bertanya pada diri mereka sendiri, mengapa tidak banyak pelatih berkulit hitam di negeri ini, dan mengapa Brian Deane (mantan striker Sheffeld United) harus ke luar negeri (ke Sarpsborg, Norwegia) untuk mendapat kesempatan menjadi pelatih," ujar Campbell.
Menurut Campbell, dia pernah ditawari posisi asisten pelatih di Timnas Inggris, selepas gantung sepatu. Akan tetapi, tak lama kemudian dia mendengar posisi itu telah diisi oleh Gary Neville.
"Saya memberikan hati dan jiwa untuk timnas, tapi FA (asosiasi sepak bola Inggris) tidak membela saya saat ada masalah," ujarnya.
Saat ini, hanya ada empat pelatih berkulit hitam dari 92 klub sepak bola Inggris. Mereka adalah Chris Hughton (Norwich), Chris Powell (Charlton), Paul Ince (Blackpool), dan Chris Kiwomya (Notts County). dra
Selengkapnya baca edisi cetak Berita Kota Super Ball, Senin (30/9/2013)