TRIBUNNEWS.COM - Sunderland akhirnya menunjuk Gustavo Poyet menduduki kursi panas sebagai pelatih Black Cats menggantikan Paolo Di Canio yang dipecat 23 September lalu.
Tugas berat menanti mantan pelatih tim divisi dua League One, Brigthton and Hove Albion itu, yakni menyelamatkan Sunderland dari zona degradasi Liga Inggris.
"Kami menganalisa beberapa kandidat dan percaya rekam jejak Gus, pengalaman, komitmen dan semangatnya membuat dia orang yang tepat membawa kami ke depan. Selamat datang di Sunderland," ujar Ellis Short, pemilik Sunderland yang berasal dari Texas, Amerika Serikat, seperti dikutip Sky Sports.
Sunderland berada di peringkat terbawah klasemen sementara Liga Inggris musim ini. Hanya mengoleksi satu poin hasil dari satu kali seri dan enam kali kalah dalam tujuh laga yang dimainkan. Poyet yang dikontrak selama dua musim di kubu Stadion Light diharapkan bisa mengangkat performa para pemain The Black Cats.
"Ini satu tantangan besar. Sesuatu yang membuat saya sangat bersemangat dan syukuri, kesempatan menangani tim yang berlaga di Liga Inggris," ujar Poyet.
Akan tetapi, bukan cuma antusiasme yang perlu ditunjukkan pelatih berkebangsaan Uruguay itu. Manajemen Sunderland dan suporter memerlukan bukti nyata, segera.
"Saya akan mencoba meraih kepercayaan suporter dengan memberi mereka kemenangan di laga kandang. Itulah yang berhasil saya lakukan saat di Brighton, dan saya yakin itu juga bisa dilakukan di sini (Sunderland)," ujar Poyet.
Ujian untuk Poyet sudah di depan mata, ketika Sunderland menghadapi Swansea City pada laga lanjutan Liga Inggris, 19 Oktober mendatang. Akankah pelatih keenam Sunderland dalam lima tahun terakhir itu mampu bertahan hingga dua musim sesuai kontraknya. Atau dia akan bernasib sama seperti Paolo Di Canio yang hanya bertahan tujuh bulan walaupun sebenarnya punya kontrak dua musim dengan Sunderland.
Selengkapnya baca edisi cetak Berita Kota Super Ball, Rabu (9/10/2013)