Laporan Wartawan Tribun Jakarta, Glery Lazuardi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Legenda Tim Nasional Indonesia, Anjasmara mengatakan, Timnas Indonesia U-19 mempunyai kekurangan berupa tidak adanya keberanian dari para pemain untuk menonjolkan kemampuan individu.
“Yang perlu diperbaiki itu kemampuan individu pemain. Mungkin pelatih tidak mengajarkan kepada pemain skill individu. Terkadang ini jadi penentu,” ujar pemain di era 1980-an itu ditemui Tribun di Lapangan C, Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Jumat (11/10/2013).
Anjasmara menyaksikan secara langsung latihan Timnas Indonesia U-19 di Lapangan C. Berdasarkan pemantauannya, pemain mempunyai potensi, namun permainan Evan Dimas dan kawan – kawan terkesan monoton, karena tidak ada kemampuan individu pemain yang menonjol.
Terlihat di pertandingan babak kualifikasi Grup G Piala Asia U-19 saat Indonesia melawan Filipina di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Kamis kemarin. Skuat asuhan pelatih Indra Sjafri kesulitan untuk membongkar lini pertahanan The Young Azkals.
“Terlihat di laga melawan Filipina, lini depan kurang berkembang. Main bola itu tidak hanya monoton dari kaki ke kaki, tetapi harus ada pergerakan individu, yang berfungsi memecah lini pertahanan,” katanya.
“Sayang, anak – anak tidak mendapatkan ilmu sepak bola yang benar. Maksudnya mereka harus tahu bagaimana cara melewati pemain. Pelatih tidak pernah mengajarkan, karena dia tidak tahu cara melatih,”.
“Yang penting itu skill individu, kalau kecepatan itu bisa dibuat setiap hari,”.
Soal BAB 4 Matematika Kelas 4 SD Kurikulum Merdeka Beserta Kunci Jawaban, Pengukuran Luas dan Volume
KPU Sabu Raijua Klarifikasi Dokumen Krisman Riwu Kore yang Tersebar di Media Sosial - Pos-kupang.com