TRIBUNNEWS.COM – Pertandingan Timnas Indonesia menghadapi China di babak kualifikasi Grup C Piala Asia 2015, yang akan digelar di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Selasa (15/10/2013), dilangsungkan tanpa penonton.
Meskipun tanpa penonton, namun Ketua Umum Badan Tim Nasional (BTN) La Nyalla Mahmud Mattalitti meminta para pemain timnas agar tetap bermain sepenuh tenaga.
"Pertandingan ini membawa nama negara, tentunya pemain dituntut mengeluarkan kemampuan terbaik. Kita harus mampu memaksimalkan setiap pertandingan," ujar La Nyalla kepada wartawan, Senin (14/10/2013).
Menurut Ketua Kamar Dagang dan Industri Jawa Timur, skuat asuhan Jacksen F Tiago mempunyai peluang mengalahkan China. Sekarang tinggal bagaimana Boaz Salossa dkk memanfaatkan peluang dan mau bekerja keras.
"Percayalah, tidak ada yang mustahil bagi kita. Mudah-mudahan hasil perjuangan para pemain timnas senior nanti sesuai dengan harapan para pecinta sepakbola Tanah Air," tuturnya.
Kepada suporter timnas, La Nyalla berpesan untuk tidak memaksakan datang ke stadion, karena saat ini Indonesia masih mendapatkan sanksi dari Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC).
"Jangan memaksakan datang karena kita sedang mendapatkan sanksi. Kita harus menghormati keputusan itu. Suporter yang baik pasti akan mendukung timnas dengan banyak cara. Yang jelas untuk saat ini jangan memaksakan datang," katanya.
AFC memberikan hukuman kepada PSSI menggelar dua pertandingan kandang tanpa penonton, selain itu organisasi pimpinan Djohar Arifin Husin itu didenda sebesar Rp 500 juta.
Hukuman diberikan, karena ulah penonton yang menyalakan kembang api dan petasan di laga babak kualifikasi Piala Asia U-22 di Pekanbaru, Indonesia pada 2012.